Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Temui Parlemen Uni Eropa, Bahas IEU-CEPA dan Biofuel Indonesia

Indonesia Temui Parlemen Uni Eropa, Bahas IEU-CEPA dan Biofuel Indonesia Kredit Foto: Flickr/European Parliament
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan lawatan dengan Parlemen Uni Eropa guna membahas percepatan perundingan Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Dalam lawatan ini, kedua pihak sepakat untuk segera menyelesaikan perundingan yang telah mencapai 80% kesepakatan teks perjanjian.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, mengatakan bahwa rampungnya perjanjian ini berpotensi untuk meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia dengan Uni Eropa hingga US$2 miliar.

"Jika perjanjian ini terselesaikan, maka hubungan perdagangan kedua negara akan semakin kuat dan memberikan manfaat ekonomi yang besar," ujar Ravindra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Baca Juga: RI-Uni Eropa Berkomitmen Segera Tuntaskan Perundingan I-EU CEPA

Selain membahas IEU-CEPA, kebijaakan ReFuel Aviation Uni Eropa yang bersinggungan dengan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang biasa disebut dengan Sustainable Aviation Fuel atau SAF juga menjadi pembicaraan. Indonesia meminta agar Uni Eropa menerima palm fatty acid distillate (PFAD) dari Indonesia sebagai bahan baku SAF.

"Kami menegaskan bahwa PFAD Indonesia telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), sehingga seharusnya dapat diterima di pasar aviasi Uni Eropa," ucap Ravindra.

Ravindra juga menjelaskan bahwa kedua belah pihak membahas peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan serta penyelesaian sengketa maritime yang mengacu pada United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

Baca Juga: Uni Eropa Terbukti Diskriminatif, Indonesia Menang Sengketa Dagang Sawit di WTO!

Selain itu, delegasi Indonesia dan Uni Eropa juga mendiskusikan implementasi five-point Consensus dalam menyelesaikan krisis Myanmar.

BKSAP DPR dan Parlemen Uni Eropa menutup pembahasan dengan diskusi mengenai proses aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

"Pertemuan ini mencerminkan komitmen kuat antara Indonesia dan Uni Eropa dalam memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis untuk kepentingan bersama," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: