Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dalam Pertemuan BIMP-EAGA, RI Tekankan Pentingnya Upaya Dorong Invetasi Energi Bersih

Dalam Pertemuan BIMP-EAGA, RI Tekankan Pentingnya Upaya Dorong Invetasi Energi Bersih Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menekankan pentingnya upaya untuk mendorong investasi di sektor energi bersih.

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin delegasi Indonesia secara vitual pada Pertemuan Pleno Strategic Planning Meeting (SPM) Kerja Sama Ekonomi Sub Regional Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Implementasi Proyek Asia Zero Emission Community

Rangkaian pertemuan secara hybrid tersebut berlangsung di Kota Cagayan de Oro, Mindanao, Filipina, dari tanggal 17 sampai 21 Februari 2025.

Pertemuan menghadirkan seluruh perwakilan dari 9 (sembilan) klaster, masing-masing, Transportasi, Perdagangan dan Investasi, Fasilitasi Perdagangan, Listrik dan Energi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Agribisnis, Pariwisata, Lingkungan, serta Pendidikan dan Sosiokultural untuk melaporkan rencana kerja tahun 2025-2026.

"Banyak potensi investasi yang belum maksimal di kawasan, utamanya investasi di sektor energi dan transisi energi bersih. Oleh karena itu, BIMP-EAGA perlu memanfaatkan peluang pemanfaatan proyek pendukung investasi di bawah Asia Zero Emission Community (AZEC)," ucap Deputi Edi, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Senin (24/1.

"Kita harus memperluas cakupan diskusi dan mencari peluang investasi yang lebih luas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan di BIMP-EAGA,” imbuhnya.

Ketua Delegasi Indonesia juga mendorong untuk terus mengimplementasikan hasil hasil perundingan di ASEAN dalam kerjasama BIMP-EAGA, salah satunya adalah ASEAN Digital Economy and Framework Agreement (DEFA). 

“Manfaatkan dan manifestasikan kesepakatan DEFA dalam menyusun program hard and soft infrastructure, transisi digital dan menjembatani digital divide,” ujar Deputi Edi.

Pertemuan juga mendiskusikan pendekatan ‘spatial approach’ yang disusun berdasarkan hasil studi koridor ekonomi dengan pendanaan ADB pada tahun 2023-2024. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: