Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Artajasa Bersama Pelaku Sistem Pembayaran Berkomitmen Memperluas Ekosistem Ekonomi Digital Nasional

Artajasa Bersama Pelaku Sistem Pembayaran Berkomitmen Memperluas Ekosistem Ekonomi Digital Nasional Kredit Foto: Cita Auliana
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas ekosistem ekonomi digital nasional dengan menghadirkan berbagai inovasi di sektor sistem pembayaran. Sebagai pionir dalam infrastruktur pembayaran digital di Indonesia, Artajasa berperan dalam mendukung transformasi digital yang lebih inklusif, efisien, dan berkelanjutan.

Perkembangan transaksi digital yang semakin pesat menjadi bukti bahwa masyarakat semakin mengandalkan layanan keuangan berbasis teknologi. Bank Indonesia mencatat bahwa pada 2024, jumlah transaksi digital mencapai 34,5 miliar atau tumbuh 36,1 persen secara tahunan.

Sistem pembayaran berbasis QRIS bahkan mengalami lonjakan hingga 186 persen secara tahunan dengan total transaksi mencapai 689,07 juta. Jumlah pengguna QRIS pun terus meningkat hingga mencapai 55,02 juta, sementara jumlah merchant yang memanfaatkan QRIS sudah menembus 35,1 juta, sebagian besar dari kalangan UMKM.

Baca Juga: 4 Tips Aman Pembayaran QRIS, Hindari Modus Tempel Ulang

Namun, meskipun pertumbuhan transaksi digital signifikan, inklusi keuangan masih menjadi tantangan. Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 65,43 persen, sedangkan inklusi keuangan berada di angka 75,02 persen. Selain itu, menurut Bank Dunia, pada 2021 masih terdapat 97,7 juta orang dewasa di Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan formal.

Menanggapi tantangan tersebut, Artajasa terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai solusi pembayaran yang dapat mempercepat inklusi keuangan. Berbagai layanan unggulan telah dikembangkan, mulai dari ATM Bersama untuk layanan switching dan transfer antarbank secara real-time, inisiatif Asian Payment Network untuk menghubungkan sistem pembayaran regional, penerapan Standar Spesifikasi Chip Kartu Debit dan ATM guna meningkatkan keamanan transaksi, hingga implementasi QRIS Antarnegara dan BI-Fast untuk mendukung transaksi lintas batas yang lebih cepat dan efisien. Selain itu, Artajasa juga menghadirkan layanan Tarik Tunai Tanpa Kartu Antarbank serta solusi Managed Service bagi bank dan fintech, memungkinkan mereka menyediakan layanan keuangan tanpa investasi infrastruktur yang besar.

"Dengan ekosistem sistem pembayaran yang semakin besar, kami terus berupaya menciptakan solusi inovatif yang dapat meningkatkan adopsi pembayaran digital di Indonesia. Ini bukan hanya tentang kemajuan teknologi, tetapi juga tentang membangun ekosistem yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat," ujar Armand Hermawan, Direktur Utama Artajasa.

Baca Juga: Pemerintah Akan Luncurkan Sejumlah Regulasi Penting untuk Ruang Digital dalam Waktu Dekat

Dalam rangka mendukung perluasan ekosistem ekonomi digital nasional, Artajasa turut menggelar Digital Economic Forum 2025 di Jakarta pada 25 Februari 2025. Mengangkat tema "Digital Innovation in Finance for Rapid and Sustainable Economic Growth", acara ini dihadiri oleh ratusan pelaku industri sistem pembayaran, serta menghadirkan berbagai narasumber terkemuka, termasuk perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, serta pelaku industri fintech dan perbankan. Forum ini menjadi ajang diskusi mengenai langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk mempercepat transformasi digital di sektor keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif serta berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: