Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Patra Niaga Perkuat Akses Energi dan Pemberdayaan Masyarakat Lewat Program TJSL

Pertamina Patra Niaga Perkuat Akses Energi dan Pemberdayaan Masyarakat Lewat Program TJSL Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Subholding Commercial and Trading Pertamina yang menaungi 9 anak perusahaan, terus berupaya menghadirkan akses energi yang mencukupi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Guna memastikan akses energi merata, tercatat PPN saat ini menyuplai energi ke hampir 7.000 SPBU di seluruh penjuru negeri.

Manager CSR SMEPP Pertamina Patra Niaga, Retno Wahyuningsih mengatakan hal ini merupakan bentuk komitmen PPN dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni swasembada energi. 

Baca Juga: Hadapi Ramadan dan Idul Fitri, Ini Strategi Pertamina Patra Niaga

Dalam praktiknya, pencapaian swasembada energi juga berperan menggapai Asta Cita Presiden lainnya yaitu mendorong terbukanya lapangan kerja yang berkualitas dan memberantas kemiskinan.

Retno mengungkapkan guna mengakselerasi tujuan tersebut, PPN tidak saja memastikan penyaluran BBM berjalan lancar tapi juga menyusun langkah strategi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Ada pun tema TJSL tahun ini yakni memperkuat sinergi masyarakat yang mandiri, dengan peran local hero yang didapuk sebagai backbone TJSL PPN.

"Harapannya kolaborasi ini dapat menciptakan masyarakat yang mandiri sejahtera selaras dengan pertumbuhan Perusahaan, ujar Retno dalam webinar DE Talk bertema Local Heros Leading The Way to a Greener Future yang digelar Dunia Energi pada Selasa (25/2/2025).

Menurut Retno berbagai program yang diusung PPN juga disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing wilayah sehingga bisa lebih optimal dalam implementasi program.

Retno mencontohkan, misalnua Program Desa Energi Berdikari di Keliki, Gianyar, Bali, berhasil memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dengan kapasitas 8 kWp.

Dari aspek lingkungan, PLTS bisa menurunkan CO2 sebesar 36ribu kg per tahun yang bisa mengairi 15 hektar sawah dan bisa mengelola 5 ton per bulan sampah yang dijadikan pupuk organik.

Desa Energi Berdikari Keliki juga menjadi pusat edukasi, rujukan pembelajaran EBT dimana lebih dari 500 delegasi internasional salah satunya wakil menteri energi Amerika Serikat, serta ribuan mahasiswa dan dosen serta NGO internasional maupun nasional telah mengunjungi implementasi EBT di Keliki.

Lalu, lewat Desa energi berdikari, PPN mendorong women empowerement melalui pelatihan digital marketing dan packaging produk kepada 25 kelompok UMKM wanita.

Konsistensi PPN dalam menjalankan program TJSL dibenarkan langsung oleh Local Hero AFT / DPPU Supadio, yang menjalankan program Eco Risa wilayah regional Kalimantan Barat.

Program yang dikembangkan di Sungai Malaya, Kecamatan Sui Ambawang, Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat berhasil mengatasi masalah sampah pembalut yang terus meningkat dimana setidaknya ada 2,3 juta pcs sampah pembalut setiap bulannya dihasilkan di Kabupaten Kubu Raya.

Selain itu, rendahnya akses penggunaan pembalut di pondok pesantren, dimana lebih dari 5.000 santriwati memiliki kesulitan akses menggunakan pembalut yang layak.

Di wilayah ini, budaya pembakaran limbah daun nanas, berdampak pada munculnya titik api terjadinya karhutla dengan indeks risiko bencana sebesar 24.00 atau kategori tinggi. Kemiskinan petani, menurunnya pendapatan dan kesejahteraan petani nanas dan kelapa. 

“Kami Bersama PPN ciptakan program eco risa. Kita kembangkan sanitasi, culture, food and beverage. Kita bikin produk eco pad untuk pembalut wanita, kita gunakan plastik berbasis singkong, bisa menekan terjadinya penumpukan pembuangan limbah. Selanjutnya mulai tercipta sirkulasi perputaran uang. Buah nanas yang biasanya diambil tengkulak kita maksimalkan, kita ajarkan marketing yang baik, sanitasi, mutu, ini yang membuat ibu-ibu berdikari di produk nanas," jelas Fajri.

Inovasi yang dikembangkan PPN bersama masyarakat memanfaatkan perkebunan nanas yang mampu dikelola dengan baik yakni dengan proses atau mengekstraksi limbah nanas untuk menjadi kapas.

Kemudian dikembangkan ecopads produk pembalut bio degradable dengan bahan baku kapas dari daun nanas dan bio plastic casava dari tanaman singkong. 

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan Hingga 3,9 Juta Tabung untuk Ketersediaan LPG 3 Kg

Selain itu juga dibangun pos kesehatan pesantren yang meningkatkan akses bagi santriwati untuk penggunaan pembalilut dengan memanfaatkan ecopads sekaligus memberikan stimulus ekonomi menjadi pengajar mengaji online dan kelas kesehatan kewanitaan.

Dikembangkan pula sirup nanas yang meningkatkan rantai nilai untuk menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat dan petani. 

Selanjutnya juga mengembangkan perkebunan singkong menggunakan cocopeat dari limbah sabut kelapa dan dikelola secara organic oleh rumah tangga miskin dan disabilitas.

Inovasi ini berkontribusi menurunkan sampah di Indonesia dan mendorong kesadaran kesehatan wanita melalui optimalisasi potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan berbagai performa positif PPN dalam mendorong peningkatan kualitas masyarakat dan lingkungan tersebut berbuah manis dengan banyaknya piala PROPER  KLH/BPLH 2025 yang diserahkan beberapa waktu lalu.

PPN berhasil menyabet 12 penghargaan PROPER Emas, 61 PROPER Hijau. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: