- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Pertanian RI Kalah dari Thailand & Vietnam, Zulhas Sebut Akibat Milenial Tak Mau Jadi Petani

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyoroti lemahnya perhatian terhadap sektor pertanian Indonesia dalam 24 tahun terakhir.
Ia menilai kurangnya minat generasi milenial menjadi petani menjadi tantangan besar bagi ketahanan pangan nasional.
"Kalau anak milenial ditanya mau jadi petani atau tidak, mereka tidak mau. Mereka bilang rezekinya gelap, badannya juga gelap," ujar Zulhas dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Selain itu, Zulhas membandingkan rendahnya produktivitas petani Indonesia dengan negara-negara lain seperti China, Vietnam, dan Thailand. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk memperkuat sektor pertanian guna mencapai kemandirian pangan.
Baca Juga: Tinggalkan Fokus Infrastruktur ala Soeharto Hingga Jokowi, Prabowo Gaspol Swasembada Pangan
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, Zulhas mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan tidak ada impor beras pada 2025. Target ini didukung oleh rencana peningkatan produksi hingga 10 juta ton setara gabah, yang diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik.
"Kami percaya diri tahun ini tidak perlu impor beras lagi," tegasnya.
Keputusan ini selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang melarang impor beras dan jagung pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang ada agar tidak bergantung pada impor.
Baca Juga: Prabowo Percepat Swasembada Pangan ke 2026, Zulhas: Bisa!
Zulhas juga menyoroti permasalahan irigasi yang menghambat produktivitas pertanian nasional. Ia mencatat bahwa Indonesia memiliki 7,4 juta hektar sawah dengan produksi rata-rata 10 juta hektar per tahun. Namun, sebagian besar sawah hanya bisa panen sekali dalam setahun karena bergantung pada curah hujan.
"Selama 20 tahun terakhir, tidak ada pembangunan irigasi baru. Saat kami kaji, ternyata ada 2 juta hektar lahan yang butuh perbaikan sistem irigasi," ungkapnya.
Sebagai solusinya, pemerintah berencana melakukan revitalisasi irigasi agar sawah bisa panen lebih dari satu kali setahun. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan nasional dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement