Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasang Surut Kerja Sama Bidang Pertahanan Indonesia-China

Pasang Surut Kerja Sama Bidang Pertahanan Indonesia-China Kredit Foto: Istimewa

Curie menyampaikan bahwa fakta bahwa China berpotensi menjadi sumber bagi impor senjata bagi Indonesia tanpa ikatan politik merupakan salah satu keuntungan bagi Indonesia. 

Menurutnya, keuntungan lainnya adalah potensi China memberikan transfer teknologi pada Indonesia, meskipun hingga saat ini, Indonesia belum pernah mendapatkan alih teknologi dari China.

Sementara itu, Laksda (Purn) Surya Wiranto mengungkapkan kerugian dari hubungan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan China adalah adanya potensi ketergantungan Indonesia pada ekonomi dan teknologi dari China.

Selain itu, adanya risiko dan ancaman terhadap kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia di wilayah yang diklaim oleh China, terutama di Laut Natuna Utara, serta potensi kerja sama pertahanan dengan China memicu perlombaan senjata di Kawasan Asia-Pasifik. 

Baca Juga: Pakai ChatGPT untuk Jelek-jelekkan AS, OpenAI Blokir Akun dari China dan Korea Utara

Menurut Surya, potensi kerugian di atas harus diatasi oleh Indonesia dengan menjalankan beberapa langkah strategis. Pertama, melakukan penguatan diplomasi multilateral dengan melibatkan berbagai negara dalam forum internasional, termasuk ASEAN (Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara). 

Langkah strategis kedua adalah menjaga transparansi dalam kerja sama pertahanan dengan China. “Dengan menjelaskan tujuan dan manfaat dari kerja sama tersebut kepada publik dan mitra internasional, Indonesia dapat mengurangi kekhawatiran yang muncul dari pihak ketiga,” jelas Surya. Ketiga, adalah dengan meningkatkan kemandirian ekonomi Indonesia. 

Sementara itu, dalam pernyataan penutupnya, Ketua FSI yang juga Dosen Pascasarjana Universitas Pelita Harapan, Johanes Herlijanto, menyampaikan pandangan bahwa Indonesia perlu mempelajari maksud China dalam menjalin hubungan pertahanan dengan Indonesia. 

“Sangat mungkin Beijing berupaya menggunakan peningkatan kerja sama untuk membuat pihak militer Indonesia lebih lunak ketika China melakukan aksi sepihak, yaitu berusaha untuk menegakan klaim kewilayahan mereka di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan dekat Kepulauan Natuna,” tutur Johanes. 

Baca Juga: China Jadi Target! Trump Batasi Investasi dan Kepemilikan Aset

Menurutnya, Beijing juga sangat mungkin berupaya dan berharap agar terjadi ketergantungan Indonesia terhadap alutsista dari China. Selain itu, patut pula untuk dipertimbangkan kemungkinan pihak-pihak lain, termasuk negara-negara Barat, memiliki kekhawatiran bahwa China berupaya memperoleh informasi lebih banyak tentang militer mereka melalui kerja sama China dengan Indonesia.

Hal itu mengingat Indonesia sudah lebih dahulu membangun kerja sama dengan pihak-pihak lain tersebut. Menurutnya, kekhawatiran ini berpotensi memicu keengganan pihak-pihak di luar China untuk meningkatkan kerja sama militer mereka dengan Indonesia. Namun demikian, Indonesia justru bisa menggunakan kerja sama pertahanan Indonesia-China untuk kepentingan Indonesia. 

“Misalnya, forum kerja sama pertahanan ini digunakan untuk menyampaikan protes atau keberatan terhadap tindakan China yang sering bermanuver di Laut Natuna Utara. Bisa juga kita mensyaratkan agar China berhenti menimbulkan gangguan di Laut Natuna Utara bila China berminat melanjutkan atau meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Indonesia,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: