Buku Sejarah Perdagangan Garam Masyarakat Karo 'Perlanja Sira' Bakal Diluncurkan Usai Lebaran di Medan

Buku berjudul "Perlanja Sira" karya sejarawan Sumatera Utara, Drs. Suprayitno, M.Si, Ph.D., akan segera diluncurkan setelah Lebaran. Buku ini merupakan hasil penelitian panjang yang mendalam mengenai sejarah perdagangan garam dan interaksi sosial-ekonomi di wilayah Sumatera Utara pada masa lampau, khususnya yang melibatkan masyarakat Karo.
Pencetakan buku ini terlaksana berkat dukungan penuh dari Ketua Dewan Pembina Karo Foundation, Barata Brahmana, seorang tokoh masyarakat Karo yang sangat peduli terhadap pelestarian sejarah dan budaya.
Dukungan ini diberikan setelah diskusi mendalam antara penulis buku, Drs. Suprayitno, M.Si, Ph.D., dan Ir. Jonathan Tarigan mengenai isi dan signifikansi buku "Perlanja Sira".
Barata Brahmana, secara spontan memberikan dukungan biaya cetak untuk 1.000 eksemplar buku "Perlanja Sira". Tidak hanya itu, beliau juga memfasilitasi penyelenggaraan acara peluncuran buku yang prestisius dengan menanggung biaya untuk 300 orang peserta.
Acara peluncuran buku "Perlanja Sira" akan diselenggarakan di Ballroom Hotel JW Marriott, Medan, pada bulan April 2025, setelah Lebaran. Pemilihan lokasi dan waktu yang strategis ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat luas dan meningkatkan antusiasme terhadap buku ini.
Baca Juga: Buka Cabang Ke-4 di Jakarta, Warkop Medan Ingin Berikan Kontribusi Positif pada Masyarakat
Buku “ Perlanja Sira “ setebal 150 halaman itu akan mengungkapkan asal usul , jati diri dan martabat Karo, kesejarahan Kerajaan Aru masa lampau dan eksistensi etnis Karo dalam ruang geografis Kerajaan Aru, interaksi sosial, ekonomi hilir-hulu di ruang geografis eks kerajaan Aru tersebut serta dinamika peradaban dan budaya oleh lintasan “perlanja sira “ itu dalam lintasan ruang dan waktu.
Kemudian penulis buku dan Ir. Jonathan Tarigan mendiskusikan hal tersebut dengan Benson Kaban yang notabenenya sebagai Promotor Event.
Benson Kaban langsung merespon positif untuk acara tersebut untuk dibuat menjadi “spektakuler” dan juga terpromosikan secara meluas.
"Acara ini akan kita meriahkan dengan pertunjukan Tari & Musik Tradisi Karo dengan menghadirkan penyanyi Karo kenamaan Averiana Barus yang membawakan lagu-lagu ciptaan komponis besar Karo, Djaga Depari dan lagu “Turang“ lagu yang kerap dinyanyikan pejuang ’45 Resimen IV Sersan Mayor Hashim Ngalimun, juga mengundang Pembaca Puisi kawakan, jurnalis Idris Pasaribu dan Hujan Tarigan tentang “Perlanja Sira” dan pemutaran film dokumentasi “Tradisi Penusur Sira” desa Dokan," katanya, Jumat (28/2/2025).
Baca Juga: Wiraswasta Medan Ini Bagikan Kisahnya Diselamatkan BPJS Kesehatan
Dikatakannya, acara tersebut akan dibawakan oleh MC profesional dan diskusi akan dipandu oleh Moderator yang mumpuni, selain pemaparan dari Sang Penulis, juga akan menghadirkan Akademisi sejarawan nasional dan sejarawan Sumut yang mumpuni pada bidangnya sebagai pembanding agar diskusi tersebut lebih maksimal.
"Gagasan Pak Barata Brahmana harus “di-folow up”, untuk maksud tersebut perlu dicetak 4000 buku lagi , hingga genap 5.000 buku Buku “ Perlanja Sira “ tersebut akan dibagikan ke sekolah-sekolah (SD/SMP/SMA) di Kabupaten Karo, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, sebagian Dairi, Aceh Tenggara, Simalungun, dan sebagian Kota Medan di sekolah-sekolah yang siswanya banyak orang Karo," kata Bensonn.
Benson Kaban optimis soal tambahan biaya yang tidak sedikit, diupayakan secara gotong-royong.
"Jangankan soal buku “Perlanja Sira” ini, Penulis buku ini, harus kita dorong jadi Profesor & Guru Besar di Kampus USU, sebagai sejarawan yang konsentrasi meneliti tentang Karo sebagai sebuah etnis dan entitas," pungkas Benson Kaban.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement