Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Sawit Naik, London Sumatra (LSIP) Bukukan Penjualan Rp4,56 Triliun Sepanjang 2024

Harga Sawit Naik, London Sumatra (LSIP) Bukukan Penjualan Rp4,56 Triliun Sepanjang 2024 Kredit Foto: London Sumatra
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid, meskipun menghadapi berbagai tantangan di sektor perkebunan dan agribisnis.

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2024 menunjukkan pertumbuhan yang kuat, didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit serta strategi efisiensi biaya yang diterapkan perusahaan.

Dari sisi operasional, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti mencapai 1,17 juta ton, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, produksi Crude Palm Oil (CPO) mengalami penurunan 2% yoy menjadi 287 ribu yang sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya pasokan TBS dari pihak eksternal.

Baca Juga: Dharma Satya (DSNG) Raih Pendapatan Rp10,1 Triliun, Bisnis Sawit Jadi Andalan

Meskipun volume produksi CPO turun, pendapatan Lonsum tetap meningkat. Penjualan naik 9% yoy menjadi Rp4,56 triliun dari sebelumnya Rp4,18 triliun, berkat kenaikan harga jual rata-rata produk sawit.

Keuntungan perusahaan pun melonjak signifikan dengan laba bruto naik 73% yoy menjadi Rp1,99 triliun, laba usaha meningkat 104% yoy menjadi Rp1,55 triliun, serta laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 94% yoy menjadi Rp1,47 triliun. Laba per saham dasar juga ikut terdongkrak dari Rp112 menjadi Rp217.

Presiden Direktur Lonsum, Benny Tjoeng, mengungkapkan optimisme terhadap pencapaian ini. “Di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis terutama dampak cuaca, volatilitas harga komoditas, dan ketidakpastian global, Lonsum meraih kinerja keuangan yang positif di FY2024 terutama seiring kenaikan harga komoditas serta upaya-upaya kami dalam pengendalian biaya dan efisiensi."

Baca Juga: Hilirisasi Sawit Bakal Naik Level! Danantara Buka Peluang Baru bagi PTPN

Dari sisi neraca keuangan, total aset Lonsum mengalami peningkatan dari Rp12,51 triliun menjadi Rp13,84 triliun yang terdiri dari aset lancar Rp7,11 triliun dan aset tidak lancar Rp6,72 triliun. Sementara itu, liabilitas naik menjadi Rp1,28 triliun dari sebelumnya Rp1,16 triliun dan ekuitas tumbuh menjadi Rp12,55 triliun dari Rp11,34 triliun.

"Kami terus berfokus pada peningkatan kegiatan operasional dan produktivitas, memprioritaskan belanja modal terutama pada aspek-aspek yang penting, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi serta melakukan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan,” ujar Benny. 

Keberhasilan Lonsum di tahun 2024 tidak lepas dari fokus perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, pengendalian biaya, serta penerapan praktik agrikultur yang berkelanjutan. Dengan strategi ini, Lonsum optimistis dapat terus menjaga pertumbuhan positif di tengah tantangan industri yang dinamis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: