Perusahaan Kemasan Plastik Terbesar di Asia Pasifik Thong Guan Industries Bhd. Asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang Jawa Tengah

Thong Guan Industries Bhd (TGIB), salah satu perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik asal Malaysia, menyatakan berkomitmen untuk berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Konfirmasi dan komitmen investasi ditandai dengan penandatanganan Surat Konfirmasi Pemesanan (SKP) lahan oleh TGIB di Wisma Indonesia Penang, Malaysia pada Senin (3/3).
SKP tersebut ditandatangani oleh Managing Director Thong Guan Industries Bhd, Dato’ Ang Poon Chuan dan Direktur Pemasaran dan Pengembangan KIT Batang, Indri Septa Respati. Serta, disaksikan oleh Konsul Jenderal RI Penang, Wanton Saragih dan Direktur IIPC Singapura, Andria Buchara.
Komitmen nilai investasi awal ini mencapai sekitar USD 7 juta atau sekitar Rp115 miliar. Mewakili Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Konjen RI Penang, Wanton Saragih menyatakan rasa syukur atas tercapainya kontrak investasi tersebut.
Ia menyebut upaya penjajakan dan promosi ekonomi Indonesia pertama kali dilakukan oleh Konsulat Jenderal RI (KJRI) Penang ke Thong Guan Industries Bhd pada April 2024.
“Dengan terus membangun hubungan dan komunikasi yang baik berupa honest, trustworthy dan prudent dengan perusahaan Thong Guan dan bekerjasama dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) Singapura dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, akhirnya komitmen investasi tercapai hari ini,” ujar Wanton Saragih.
Sejak awal tahun 2024, KJRI Penang terus meningkatkan upaya promosi mengenai peluang dan potensi ekonomi Indonesia di Wilayah Kerja KJRI Penang. “Kami mengharapkan akan bertambah perusahaan dari wilayah kerja KJRI Penang yang merealisasikan investasi di Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja, sesuai harapan Presiden RI,” ujar Wanton menambahkan.
Thong Guan Industries Bhd adalah salah satu perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik yang juga telah mempunyai pabrik di Cina. Perusahaan ini dapat memproduksi hingga 150.000 ton per tahun dan memiliki omset sekitar RM 1,2 miliar atau setara Rp4,2 triliun per tahun.
Baca Juga: Dukung Prioritas Ekonomi pada Keketuaan Malaysia ASEAN 2025, Perdagangan RI Diharapkan Tumbuh
Perusahaan ini akan membangun pabrik di areal lahan seluas lebih 5 hektare guna memproduksi berbagai produk plastik seperti wrapping plastic, garbage plastic dan film plastic untuk tujuan pasar dalam negeri maupun global.
Managing Director TGIB Dato’ Ang Poon Chuan menyampaikan minat perusahaannya berinvestasi di Indonesia antara lain karena potensi pasar Indonesia umumnya serta berbagai fasilitas, lokasi dan infrastruktur yang dimiliki KIT Batang.
"Kami melihat KIT Batang sebagai mitra strategis yang dapat mendukung visi kami memperluas bisnis secara global khususnya di Indonesia yang merupakan salah satu pasar terbesar di dunia. Fasilitas kelas dunia dan dukungan pemerintah menjadikan KIT Batang pilihan yang sangat menarik bagi kami," jelas Dato’ Ang Poon Chuan.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan KIT Batang, Indri Septa Respati menegaskan bahwa tercapainya investasi ini di KIT Batang semakin memperkuat posisi kawasan ini sebagai pusat industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
"Thong Guan membawa teknologi eco-friendly dengan konsep zero plastic production waste yang sejalan dengan komitmen kami untuk menciptakan sirkuler ekonomi dalam ekosistem industri yang berdaya saing tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut, Indri menambahkan bahwa investasi ini juga selaras dengan asta cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong hilirisasi industri nasional. "Saat ini, KIT Batang Jawa tengah membangun ekosistem industri terintegrasi, di mana kehadiran Thong Guan dengan produk plastik stretch berkualitas tinggi akan meningkatkan efisiensi logistik dan mendukung rantai pasok yang lebih berkelanjutan. Kepercayaan Thong Guan dalam berinvestasi di KIT Batang Jawa tengah semakin memperkuat peran kawasan ini sebagai pusat industri berorientasi ekspor,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur IIPC Singapura, Andria Buchara menggarisbawahi bahwa investasi adalah a journey atau perjalanan, mulai dari memperkenalkan potensi Indonesia, memfasilitasi pre-kondisi investasi.
Baca Juga: Dharma Satya (DSNG) Raih Pendapatan Rp10,1 Triliun, Bisnis Sawit Jadi Andalan
“Yang tidak kalah penting juga adalah menjaga investasi ketika sudah beroperasi agar dapat tumbuh dan pada akhirnya melakukan ekspansi dan dapat sekaligus meyakinkan perusahaan lainnya. Untuk itu, kolaborasi menjadi sangat penting seperti yang dilakukan bersama KJRI Penang dan KIT Batang,” tandas Andria.
KIT Batang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang sebagai langkah strategis pemerintah dalam menjawab kebutuhan investasi global. KIT Batang menyediakan fasilitas infrastruktur yang mendukung perluasan jaringan dan konektivitas serta fasilitas fiskal yang segera memperoleh status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Dengan beragam insentif dan kemudahan yang ditawarkan, KIT Batang menjadi pusat bagi industri berorientasi ekspor, mendorong efisiensi produksi serta memperkuat daya saing industri Indonesia di pasar global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement