Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPP Revitalisasi De Tjolomadoe: Menghidupkan Warisan Sejarah Menjadi Destinasi Kelas Dunia

PTPP Revitalisasi De Tjolomadoe: Menghidupkan Warisan Sejarah Menjadi Destinasi Kelas Dunia Kredit Foto: PTPP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di jantung Jawa Tengah, bangunan bersejarah yang dulu sunyi kini kembali berdenyut dengan kehidupan. De Tjolomadoe, yang dulunya merupakan Pabrik Gula Colomadu, kini telah bertransformasi menjadi destinasi wisata heritage berkelas internasional berkat proyek revitalisasi yang dipimpin oleh PT PP (Persero) Tbk bersama PT Sinergi Colomadu.

Dengan pendekatan konservasi yang cermat dan inovasi arsitektural, bangunan ini tetap mempertahankan identitas sejarahnya sambil menghadirkan fasilitas modern yang memikat wisatawan dari berbagai penjuru.

Pabrik Gula Colomadu sendiri didirikan pada tahun 1861 oleh Sultan Mangkunegara IV, sempat menjadi salah satu pabrik gula terbesar di Hindia Belanda, sebelum akhirnya berhenti beroperasi pada tahun 1998.

Seiring berjalannya waktu, bangunan ini mengalami degradasi hingga akhirnya pemerintah melalui Kementerian BUMN mengambil inisiatif untuk merevitalisasinya.

Baca Juga: PTPP Siapkan Rest Area KM 260B untuk Sambut Lonjakan Pemudik Lebaran 2025

PT PP (Persero) Tbk pun memainkan peran kunci dalam menghadirkan desain yang mempertahankan keaslian struktur bangunan sambil menyesuaikannya dengan kebutuhan modern. Mesin-mesin gilingan tebu yang dulunya menjadi saksi kejayaan industri gula, kini menjadi elemen desain yang memperkaya pengalaman wisatawan dalam memahami sejarahnya.

Kini, De Tjolomadoe bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, melainkan juga pusat wisata budaya dan bisnis. Tempat ini menawarkan berbagai fasilitas berstandar internasional, termasuk Museum De Tjolomadoe, yang menyajikan koleksi mesin-mesin asli dan dokumentasi sejarah industri gula. Wisatawan juga dapat menikmati Besali Café, yang menghadirkan konsep kuliner dalam suasana industrial, serta creative space dan area komersial bagi UMKM dan industri kreatif.

Lebih dari itu, De Tjolomadoe juga memiliki venue MICE (Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions) seperti Tjolomadoe Concert Hall, Sarkara Multifunction Hall, serta amphitheater outdoor yang telah menjadi lokasi konser dan event internasional.

"Dari Surabaya, kami sengaja datang ke De Tjolomadoe, dan ternyata tempat ini luar biasa! Nilai sejarahnya sangat menarik, pasti akan kembali lagi membawa keluarga," ujar salah satu wisatawan.

Baca Juga: PTPP Rampungkan Pelabuhan Benoa, Pariwisata dan Ekonomi Bali Bakal Terdongkrak

Dalam proses transformasi ini, PT PP (Persero) Tbk menerapkan beberapa inovasi utama, di antaranya konservasi arsitektural dengan transfer beam untuk memperkokoh struktur tanpa mengubah bentuk asli, serta pemanfaatan mesin-mesin eksisting sebagai elemen estetika museum. Desain interiornya pun memadukan gaya industrial dengan sentuhan modern, menciptakan pengalaman wisata yang unik dan imersif.

Berbagai penghargaan telah diraih De Tjolomadoe sebagai pengakuan atas keberhasilannya dalam menghidupkan kembali warisan sejarah, seperti Indonesia Leading Heritage Convention Center 2024/2025, Stevie Awards 2019 untuk Inovasi dalam Rebranding, serta Rekor MURI untuk Tumpeng Terbanyak (17.854 buah) dan Lukisan Gulali Rasa Jahe Terbesar di Indonesia.

Ke depan, kawasan ini akan terus dikembangkan dengan menghadirkan paket wisata terintegrasi bersama Candi Prambanan dan Borobudur, memadukan wisata sejarah, budaya, dan alam dalam satu pengalaman komprehensif. Kolaborasi dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) sebagai salah satu pemegang saham semakin memperkuat posisi De Tjolomadoe sebagai destinasi unggulan di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: