Penyebab Harga Mobil Naik: Pendapatan Orang Indonesia Naik 3 Persen, Harga Mobil Naik 7 Persen Per Tahun
Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengatakan terjadi kenaikan harga mobil dibanding terbalik dengan kenaikan pendapat rata-rata masyarakat per tahun.
Itu artinya, harga di Indonesia memang cenderung lebih tinggi. Sebagai gambaran, kenaikan pendapatan masyarakat rata-rata hanya sebesar tiga persen. Sementara, kenaikan harga mobil rata-rata tujuh persen.
"Akhirnya otomatis mempersulit peningkatan penjualan kendaraan di Indonesia. Karena, kenaikan pendapatan masyarakat tak bisa mengejar kenaikan harga kendaraan," kata Sekretaris GAIKINDO Kukuh Kumara disitat dari KBRN.
Yang paling terdampak jelas ada di kelompok kelas menengah yang selama ini menjadi market terbesar.
"Penjualan kendaraan banyak yang turun kelas. Belum lagi kondisi ekonomi global yang belum membaik dan daya beli masyarakat yang belum naik signifikan juga menjadi penyebab turunnya penjualan kendaraan," terangnya.
GAIKINDO berharap sejumlah kebijakan di bidang industri otomotif dan paket kebijakan ekonomi pemerintah bisa mendongkrak penjualan tahun ini.
"Pemerintah sudah memberikan insentif pajak bagi kendaraan hybrid atau ramah lingkungan dan mempermudah masuknya merk-merk mobil yang harganya lebih murah,” kata Kukuh.
Menurut data terbaru GAIKINDO, total penjualan mobil secara whole sales sebesar 61.843 unit. Angka ini turun 11,3 persen dari tahun ke tahun pada Januari 2025 dibanding periode yang sama tahun 2024 lalu sebanyak 69.758 unit. Sementara itu, penjualan retail juga turun 18,6 persen dari tahun ke tahun menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibanding 78.437 unit pada periode yang sama di 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement