Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan dari Belanda, Begini Perjalanan Holland Bakery dari Karang Bolong hingga Jadi 470 Gerai se-Indonesia

Bukan dari Belanda, Begini Perjalanan Holland Bakery dari Karang Bolong hingga Jadi 470 Gerai se-Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jadi salah satu merek legendaris, Holland Bakery adalah salah satu pelopor bisnis roti modern yang hingga saat ini masih beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh PT Mustika Citra Rasa pada tahun 1978 dengan kantor pertama berlokasi di Jalan Karang Bolong Raya, Jakarta Utara.

Dengan nama dan desain gerai khas Belanda, merek ini kerap disangka berasal dari Negeri Kincir Angin. Padahal, pemilihan nama dan desain bangunan ini merupakan salah satu strategi dagang saja. Nama "Holland" dipilih sebagai simbol kualitas tinggi yang identik dengan roti dan kue Belanda, sementara logo kincir angin menambahkan identitas unik yang mudah dikenali.

Setelah sukses di Jakarta, Holland Bakery segera mengembangkan sayap. Tiga tahun setelah pendirian gerai pertama, tepatnya pada tahun 1981, Holland Bakery melakukan ekspansi pertamanya dengan membuka gerai di Bandung. Langkah ini menjadi titik awal dalam memperluas jangkauan pasar di Indonesia. 

Namun, perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus. Pada tahun 1987, PT Mustika Citra Rasa mengajukan pendaftaran merek "Holland Bakery", tetapi ditolak oleh Ditjen Hak Cipta Paten dan Merek (HCPM) karena penggunaan nama negara asing. Setelah melalui sengketa merek yang berlarut-larut hingga tingkat kasasi pada 1988, mereka akhirnya berhasil mendaftarkan merek tersebut pada tahun 1990 untuk kelas 30, yang mencakup produk roti dan kue.

Baca Juga: Hanya dalam 5 Tahun, Burger Bangor Milik Denny Sumargo dan Anli Maleaki Sukses Kembangkan 660 Outlet

Meskipun demikian, tantangan belum berakhir. Pada tahun 1993, HCPM memberikan merek "Holland Bakery" kepada pengusaha lain untuk kelas 42, yang mencakup layanan kafetaria dan katering. Hal ini memicu sengketa merek yang berlanjut hingga tahun 2000-an, hingga berbuntut penyegelan beberapa toko di Surabaya pada tahun 2015.

Di tengah tantangan tersebut, Holland Bakery terus menunjukkan popularitasnya. Memasuki tahun 2009, perusahaan ini mencapai tonggak penting dalam perjalanan bisnisnya. Holland Bakery meraih penghargaan Top Brand Award dari Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing, sekaligus dinobatkan sebagai "The Most Favourite and Popular Bakery" oleh Majalah Bakery Indonesia. 

Pencapaian ini terus berlanjut, karena Holland Bakery berhasil mempertahankan gelar Top Brand Award selama tujuh tahun berturut-turut, dari 2009 hingga 2015.

Baca Juga: Cerita Djimanto Membangun Piero, Sepatu Produk Lokal Sering Dikira Italia

Hingga tahun 2024, Holland Bakery telah meraih pencapaian luar biasa dengan memiliki lebih dari 470 gerai yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Lampung, Batam, Pekanbaru, Makassar, Manado, Bali, Solo, Semarang, Balikpapan, dan Samarinda. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait