Jalan Hendy Setiono Membangun Kebab Turki Baba Rafi, dari Gerobakan hingga Menembus Mancanegara

Dibarengi dengan kerja keras dan tekad kuat, “keajaiban” seolah selalu muncul dalam dunia bisnis. Hal ini yang juga dialami oleh Hendy Setiono, pengusaha asal Surabaya yang sukses membangun bisnis kuliner Kebab Turki Baba Rafi. Usaha yang dimulai Hendy dengan gerobak, kini berkembang hingga ratusan cabang.
Hendy Setiono memulai perjalanan bisnisnya di usia yang masih sangat muda, yakni 20 tahun. Ia sempat mengenyam pendidikan di Jurusan Teknik Informatika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebelum memutuskan untuk berhenti kuliah dan fokus pada bisnis kebab.
Ide bisnis ini muncul setelah ia mengunjungi orang tuanya di Timur Tengah, karena sang ayah memang bekerja di sana. Dengan modal sebesar Rp4 juta yang dipinjam dari adik, Hendy memberanikan diri membuka gerai kebab pertamanya pada tahun 2003 di Surabaya.
Pada awalnya, bisnis Kebab Turki Baba Rafi hanyalah sebuah gerobak sederhana yang mangkal di pinggir jalan. Meskipun terkesan sangat sederhana, gerobak tersebut berhasil mendapatkan respons positif dari masyarakat sekitar.
Nama "Baba Rafi" diambil dari nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. Kata "Baba" berasal dari bahasa Arab yang berarti ayah atau bapak, sehingga nama tersebut menandakan bahwa bisnis ini adalah milik ayah dari Rafi.
Ekspansi bisnis Kebab Baba Rafi dimulai pada tahun 2005 ketika PT Baba Rafi Indonesia berhasil membuka franchise bisnis kebab. Sejak saat itu, bisnis ini terus berkembang pesat. Pada tahun 2012, Kebab Baba Rafi membuka cabang internasional pertamanya di Filipina dan Malaysia, diikuti oleh Sri Lanka pada tahun 2013. Tidak berhenti di situ, pada tahun 2014, Hendy berhasil membuka kedai Kebab Baba Rafi di tiga kota di Tiongkok, yaitu Yiwu, Hangzhou, dan Shanghai.
Baca Juga: Bakat Sukses Anindya Bakrie, Akuisisi ANTV hingga Beli Oxford United
Perjalanan bisnis Hendy tidak selalu mulus. Di tahun 2019, ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia, bisnis Kebab Baba Rafi juga terkena dampaknya. Bahkan, Hendy harus merelakan beberapa gerainya ditutup. Namun, masalah itu tidak berlangsung lama. Berkat strategi dan ketahanan bisnis yang baik, Kebab Baba Rafi berhasil bertahan dan bahkan terus berkembang.
Hingga tahun 2025, Kebab Baba Rafi telah memiliki lebih dari 1.300 gerai yang tersebar di 10 negara, termasuk Indonesia, Singapura, Filipina, Bangladesh, Sri Lanka, Belanda, Tiongkok, Brunei Darussalam, Malaysia, dan India. Terdapat sekitar 68 outlet yang tersebar di beberapa negara selain Indonesia.
Selain Kebab Turki Baba Rafi, Hendy juga berhasil mengembangkan tiga merek waralaba lainnya, yaitu Roti Maryam Aba Abi, Piramizza, dan Ayam Bakar Mas Mono. Saat ini, ia memimpin beberapa perusahaan, di antaranya PT Baba Rafi Indonesia, PT Piramida Zahira, dan PT Panen Raya Indonesia.
Dari gerobak sederhana di pinggir jalan, kini Kebab Baba Rafi telah menjadi salah satu merek kuliner yang dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement