Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Boy Thohir, Chairul Tanjung, dan Tomy Winata Beberkan Isi Pertemuan dengan Prabowo

Boy Thohir, Chairul Tanjung, dan Tomy Winata Beberkan Isi Pertemuan dengan Prabowo Kredit Foto: BPMI Setpres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah pengusaha ternama, termasuk Boy Thohir, Chairul Tanjung (CT), dan Tomy Winata, angkat bicara usai menghadiri pertemuan dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025). Pertemuan tersebut juga dihadiri investor global Ray Dalio dan membahas strategi pengelolaan aset nasional serta peningkatan investasi di Indonesia.

Boy Thohir, pemilik Adaro, menyebut bahwa pembahasan dalam pertemuan itu banyak berkisar pada Danantara, sovereign wealth fund (SWF) Indonesia yang baru diluncurkan Februari lalu.

"Banyak soal Danantara. Ray Dalio juga berbagi pengalaman dari berbagai negara, seperti China dan Singapura, mengenai bagaimana mereka mengelola investasi melalui sovereign wealth fund seperti Temasek dan Abu Dhabi," ujar Boy.

Baca Juga: Prabowo Pastikan Danantara Dikelola dengan Penuh Perhitungan, Tak Asal Jalan!

Ketika ditanya apakah para pengusaha swasta akan dilibatkan dalam Danantara, Boy menyatakan bahwa sifatnya lebih kepada berbagi pengalaman, sementara detail teknis dikelola oleh Pandu Sjahrir dan Rosan Roeslani. "Sifatnya sharingsaja, bukan keterlibatan langsung, tetapi kalau bermitra, iya," tambahnya.

Chairul Tanjung, pemilik CT Group, menegaskan bahwa pertemuan tersebut lebih bersifat diskusi terbuka mengenai strategi membangun ekonomi Indonesia.

"Ray Dalio berbagi knowledge tentang bagaimana membangun ekonomi yang baik. Setelah itu, ada diskusi lanjutan, dan semuanya berjalan dengan baik," kata CT.

Terkait spekulasi bahwa Ray Dalio akan menjadi penasihat Danantara, CT membantah hal tersebut. "Tidak dibahas, tidak ada pembicaraan soal itu," tegasnya.

Baca Juga: Bertemu Prabowo, Tomy Winata Komentari Soal Danantara

Sementara itu, Tomy Winata, pemilik Artha Graha Group, menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja menjadi fokus utama dalam pembentukan Danantara.

"Pokoknya penciptaan lapangan pekerjaan. Supaya masyarakat lebih baik hidupnya, lebih makmur," ujar Tomy. Ia berharap Danantara bisa berkembang pesat dan menjadi instrumen utama dalam memperkuat ekonomi nasional.

Presiden Prabowo sebelumnya menyampaikan bahwa Danantara dikonsolidasikan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing aset negara. Pemerintah juga membuka diri terhadap pandangan kritis dari para investor global guna memastikan pengelolaan yang lebih optimal.

Pertemuan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengintegrasikan berbagai entitas ekonomi untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: