Cerita Gideon Hartono Mendirikan Apotek K-24, dari Dokter Puskesmas hingga Sukses Punya Ratusan Jaringan Apotek Seluruh Indonesia

Apotek K-24 menjadi salah satu apotek dengan jaringan paling banyak di Indonesia. Hingga tahun 2024 lalu, diperkirakan sudah ada lebih dari 750 cabang Apotek K-24 di seluruh Indonesia.
Melihat kesuksesan Apotek K-24 hari ini, siapa sangka bahwa jaringan bisnis farmasi ini bukan dimulai oleh seorang pengusaha melainkan oleh seorang dokter. Bahkan, alasan awal pendiriannya pun berkaitan dengan tugas pengabdian sang dokter.
Sosok di balik berdiri dan suksesnya Apotek K-24 adalah Gideon Hartono, seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1989.
Karir Gideon Hartono dimulai sebagai dokter di Puskesmas Gondokusuman II, Yogyakarta, pada tahun 1990 hingga 2003. Selama bertugas, Gideon sering menghadapi kesulitan dalam mendapatkan obat untuk pasiennya, terutama pada malam hari, karena minimnya apotek yang beroperasi 24 jam. Keresahan inilah yang mendorongnya untuk mendirikan apotek dengan konsep unik: buka 24 jam nonstop.
Pada 24 Oktober 2002, Gideon mewujudkan idenya dengan membuka Apotek K-24 pertama di Jalan Magelang, Yogyakarta. Nama "K-24" dipilih sebagai singkatan dari "Komplit 24 Jam", mencerminkan komitmennya untuk menyediakan layanan obat dan kesehatan yang lengkap sepanjang waktu. Meskipun tidak melakukan survei pasar yang mendalam, Gideon mengandalkan naluri bisnisnya dan langsung memulai usaha tersebut.
Awalnya, respons masyarakat terhadap Apotek K-24 terbilang minim. Namun, Gideon tidak menyerah. Ia terus melakukan strategi marketing yang gencar untuk memperkenalkan konsep uniknya. Hasilnya, pada bulan keempat sejak pembukaan, kepercayaan konsumen mulai meningkat signifikan. Kesuksesan ini memotivasi Gideon untuk membuka cabang baru. Pada tahun 2003, dua cabang Apotek K-24 berhasil didirikan di Jalan Gejayan dan Jalan Kaliurang, Yogyakarta, serta ekspansi ke Semarang.
Tahun 2005 menjadi tonggak penting bagi Apotek K-24 dengan diperkenalkannya sistem waralaba. Langkah ini berkontribusi besar pada pertumbuhan pesat jaringan apotek tersebut. Hingga tahun 2024, Apotek K-24 telah memiliki lebih dari 700 gerai yang tersebar di 24 provinsi dan 11 kota di Indonesia. Setiap bulannya, apotek ini mampu menjual sekitar 350 hingga 500 item obat, dengan omset diperkirakan mencapai 250-300 juta rupiah per bulan.
Keberhasilan Apotek K-24 tidak lepas dari komitmen Gideon dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Beberapa keunggulan yang ditawarkan antara lain layanan 24 jam, obat asli, harga tetap sepanjang waktu, dan konsultasi apoteker gratis. Atas dedikasinya, Apotek K-24 berhasil meraih penghargaan rekor MURI sebagai "apotek asli Indonesia dengan sistem waralaba dan apotek jaringan pertama".
Baca Juga: Dulu Sulit Cari Kerja, Kini Otto Toto Sugiri Sukses jadi 'Bill Gates-nya Indonesia'
Tidak hanya fokus pada Apotek K-24, Gideon juga mengembangkan bisnis lain di sektor kesehatan. Pada tahun 2003, ia mendirikan PT Brillian Dinamik Gumilang yang bergerak di bidang distribusi produk kesehatan. Kemudian, pada tahun 2007, ia mendirikan Laboratorium Klinik Hi-Lab Diagnostic Center, yang berada di bawah naungan PT KDE Pharmaceutical Trading & Distribution yang didirikan pada tahun 2010.
Kisah Gideon Hartono dan Apotek K-24 menjadi inspirasi bagi banyak pelaku bisnis di Indonesia. Dari seorang dokter yang peduli terhadap kesulitan pasiennya, Gideon berhasil membangun empire bisnis farmasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dalam hal layanan kesehatan. Dengan terus melakukan inovasi dan ekspansi, Gideon membuktikan bahwa kerja keras dan komitmen dapat membawa kesuksesan yang luar biasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement