Dukung Transformasi Digital Industri Pos dan Logistik, Kemkomdigi Percepat Regulasi Adaptif

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya untuk mendukung transformasi digital industri pos, kurir, dan logistik melalui percepatan regulasi yang lebih adaptif di era digital. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa sektor ini memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi digital dan ketahanan nasional.
"Di era digital ini, layanan pos dan logistik tetap menjadi tulang punggung distribusi barang dan dokumen, terutama dalam mendukung perdagangan elektronik serta mobilitas ekonomi. Kami berkomitmen untuk memastikan regulasi yang mendukung keberlanjutan industri ini," ujar Menteri Meutya saat audiensi bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bidang Industri Pos, Kurir, dan Logistik di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Sebagai langkah konkret, Kemkomdigi tengah mempercepat penerbitan Peraturan Menteri (Permen) yang bertujuan untuk memberikan kepastian hukum serta menciptakan keseimbangan dalam ekosistem industri pos dan kurir di tengah tantangan persaingan global dan digitalisasi.
Menanggapi berbagai tantangan di sektor ini, Meutya Hafid menegaskan bahwa Kemkomdigi akan terus berupaya agar regulasi yang disusun benar-benar memberikan manfaat bagi industri dan masyarakat.
“Kami memahami tantangan yang dihadapi sektor ini. Oleh karena itu, regulasi yang kami buat harus memastikan industri pos dan logistik tetap kompetitif, sejalan dengan kepentingan nasional, dan adaptif terhadap transformasi digital,” tegasnya.
Dalam audiensi tersebut, Staf Khusus Kemkomdigi Bidang Strategis Komunikasi, Rudi Sutanto, turut menyoroti peran krusial sektor ini selama pandemi COVID-19. “Jasa kurir dan logistik telah menjadi garda terdepan saat masyarakat tidak bisa beraktivitas di luar rumah. Namun, setelah situasi membaik, perhatian terhadap sektor ini mulai berkurang. Oleh karena itu, regulasi yang baru harus memberikan kepastian dan keberpihakan pada kepentingan nasional,” jelasnya.
Ketua Umum Asperindo, Muhammad Feriadi Soeprapto, juga menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh lebih dari 390 perusahaan anggota asosiasi tersebut. Ia menyoroti persaingan yang semakin ketat dengan platform digital serta regulasi yang belum sepenuhnya harmonis antar kementerian.
“Kami berharap ada regulasi yang lebih terintegrasi agar industri pos dan logistik dapat tumbuh secara sehat serta mampu bersaing dengan platform global,” ungkapnya.
Asperindo juga menyampaikan rencana Musyawarah Nasional (Munas) pada Mei 2025. Feriadi berharap Munas ini mendapat dukungan dari pemerintah serta menjadi ajang diskusi strategis bagi pelaku industri untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia juga mengundang Menkomdigi Meutya Hafid untuk menyampaikan arahan dalam acara tersebut.
Melalui percepatan regulasi dan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, serta asosiasi, Kemkomdigi optimistis bahwa langkah ini akan menciptakan ekosistem bisnis yang lebih sehat, inovatif, dan berdaya saing. Dengan demikian, industri pos, kurir, dan logistik dapat terus berkembang, memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement