THR Cair, Bagaimana Mengukur Prioritas antara Kebutuhan dan Keinginan?

Memasuki minggu ke-3 bulan Ramadan, berbagai pusat perbelanjaan tampak semakin ramai menawarkan ragam promo menggiurkan, berusaha menarik minat konsumen. Terlebih sudah banyak perusahaan yang menggelontorkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pegawainya. Bagi mereka yang tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif, THR bisa digunakan untuk menabung atau mengurangi beban utang. Namun, tidak sedikit pula yang kemudian terjebak dalam perilaku konsumtif berlebihan sehingga usai Hari Raya menghadapi tantangan finansial baru yaitu menambah beban utang / pinjaman karena pengeluaran berlebih yang tidak sesuai dengan pendapatan reguler berikut THR.
Menanggapi hal itu, Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar turut angkat bicara, saat membuka acara literasi keuangan untuk masyarakat umum dan UMKM; Kelas Pintar Bersama yang bertajuk “Cara Atur Keuangan agar Tetap Punya Dana Darurat”, berlangsung di Resto Alam Ceria, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/3/2025).
Baca Juga: Agar Tak Numpang Lewat, Pakar Keuangan Bagikan Strategi Cerdas Atur THR dengan Bijak
“Penting sekali untuk menjadi pengingat kita semua mengenai kontrol diri ketika dihadapkan pada apakah itu kebutuhan atau keinginan kita semata. Karena hal itu kemudian yang berujung pada besarnya perilaku konsumtif dalam hal menghabiskan pendapatan reguler hingga THR. Akibatnya, berhutang kemudian dengan kondisi tantangan finansial; total pinjaman melebihi kapasitas kemampuan membayar. Akibatnya, kesulitan untuk membayar kewajiban pinjaman dan menghadapi risiko gagal bayar,” ungkap Puji.
Lebih lanjut Puji menjelaskan pentingnya bijak dalam mengelola pinjaman. Pasalnya, jika terlalu banyak pinjaman di luar kemampuan bisa menimbulkan berbagai akibat negatif, antara lain seperti; kesulitan mengatur arus kas karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk membayar cicilan, sementara kebutuhan lainnya terganggu. Lalu mengambil pinjaman baru untuk menutupi pinjaman yang lama sehingga menciptakan lingkaran utang yang sulit untuk diputus.
"Kemudian, ketika gagal membayar pinjaman, catatan kredit Anda akan terganggu. Ini bisa mempengaruhi peluang Anda untuk mendapatkan pinjaman di masa depan, bahkan ketika membutuhkan dana mendesak. Karena itu, penting untuk selalu mempertimbangkan kemampuan keuangan sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman, serta memiliki rencana yang jelas untuk pelunasan,” jelas Puji.
Adapun dalam Kelas Pintar Bersama yang diselenggarakan di Karawang kali ini, Kredit Pintar turut mengundang narasumber yaitu Vienkan Bahreyis, Tokoh Penggerak dan Pembina UMKM Karawang. Vienkan menerangkan materi kepada partisipan mengenai "Cara Atur Keuangan agar Tetap Punya Dana Darurat".
Selain itu, melalui Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga terus berupaya melakukan edukasi mengenai “PinDar” atau singkatan dari istilah “Pinjaman Daring” yang berbeda pengertiannya dengan “pinjol” atau “pinjaman online.
Baca Juga: Ojol Dapat THR 20% dari Pendapatan Setahun, Begini Penjelasan Kemnaker
Seperti dijelaskan oleh Ary Mulyono, Head of Risk Policy & Procedure Kredit Pintar kepada para peserta Kelas Pintar Bersama, “Pindar Berdasarkan Peraturan OJK No 40 - Tahun 2024 yaitu; Penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi dana dengan penerima dana dalam melakukan pendanaan konvensional atau berdasarkan prinsip syariah secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan internet.”
Ary menjelaskan lebih detail bahwa Kredit Pintar menjaga data pribadi pengguna yang dibuktikan dengan penerapan ISO 27001 dan juga akses CAMILAN yaitu merupakan akronim dari camera, microphone, dan location, akses yang diminta dalam layanan pindar.
"Dalam penerapan ISO 27001, melibatkan serangkaian langkah, termasuk penetapan kebijakan keamanan informasi, penilaian risiko, pengembangan dan implementasi kontrol keamanan yang tepat, serta pemantauan dan peninjauan secara berkala,” imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement