Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Global Diprediksi Melambat, Tarif Trump Akan Jadi Bumerang untuk Amerika Serikat

Ekonomi Global Diprediksi Melambat, Tarif Trump Akan Jadi Bumerang untuk Amerika Serikat Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperingatkan bahwa perang kebijakan tarif akan menghambat pertumbuhan ekonomi sejumlah pihak yang terlibat seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Dilansir dari Reuters, Selasa (18/3), Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi mengatakan bahwa kebijakan tarif adalah bumerang yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Hal ini tidak terlepas dari efek kebijakan tersebut yang akan mendorong inflasi sampai memperlambat gerak ekonomi.

Baca Juga: Anak Buah Trump Sebut Aturan Tarif Akan Menyasar Semua Negara: Ini Adalah Kebijakan Global

OECD memperkirakan bahwa pertumbuhan global akan melambat menjadi  menjadi 3,1% di 2025. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 3,3%.

Namun, diperkirakan perlambatan ini tidak akan merata. Beberapa ekonomi pasar berkembang besar masih menunjukkan ketahanan ekonomi yang menekan efek perlambatan tajam akibat kebijakan tarif. 

OECD juga memperkirakan bahwa kebijakan tarif akan memperlambat ekonomi dari Amerika Serikat. Menurutnya, negara tersebut akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 2,2% di 2025. Ini merupakan revisi turun dari proyeksi sebelumnya, yakni 2,4%.

Untuk Meksiko, kebijakan tarif sendiri akan membuat ekonominya kalang kabut karena negara tersebut  diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar -1,3% di 2025. Angka tersebut lebih rencah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang menunjukkan pertumbuhan 1,2%.

Sementara Kanada, pertumbuhan ekonomi negara tersebut diperkirakan hanya akan mencapai 0,7% di 2025. Angka tersebut jauh di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 2%.

Untuk Uni Eropa, ekonomi kawasan tersebut diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,0% di 2025. Angka tersebut sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 1,3%.

Adapun China diproyeksikan bisa mengimbangi tekanan dari kebijakan tarif. Negeri Tirai Bambu memiliki dukungan fiskal yang lebih kuat dari pemerintah yang mana akan membantu mengimbangi dampak tarif yang lebih tinggi. China sendiri diproyeksikan akan mencatatkan kenaikan pertumbuhan ekonomi  menjadi 4,8% di 2025.

OECD juga memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang dapat menurunkan pertumbuhan global dan meningkatkan inflasi lebih jauh.

Jika tarif bilateral naik permanen sebesar 10 poin persentase, maka pertumbuhan global akan turun 0,3 poin persentase dalam dua hingga tiga tahun setelahnya. Inflasi global akan naik rata-rata 0,4 poin persentase dalam tiga tahun pertama.

Baca Juga: SpaceX Milik Elon Musk Keluhkan Soal Hambatan Non-Tarif ke Trump, Ungkit Masalah Starlink

OECD juga menekankan bahwa biaya ekonomi dari perang tarif ini akan mengimbangi pendapatan tambahan yang dihasilkan dari pajak impor, sehingga tidak akan cukup untuk mendanai pemotongan pajak lain yang direncanakan oleh Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: