- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Ekonomi Global Diprediksi Melambat, Tarif Trump Akan Jadi Bumerang untuk Amerika Serikat

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperingatkan bahwa perang kebijakan tarif akan menghambat pertumbuhan ekonomi sejumlah pihak yang terlibat seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Dilansir dari Reuters, Selasa (18/3), Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi mengatakan bahwa kebijakan tarif adalah bumerang yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Hal ini tidak terlepas dari efek kebijakan tersebut yang akan mendorong inflasi sampai memperlambat gerak ekonomi.
Baca Juga: Anak Buah Trump Sebut Aturan Tarif Akan Menyasar Semua Negara: Ini Adalah Kebijakan Global
OECD memperkirakan bahwa pertumbuhan global akan melambat menjadi menjadi 3,1% di 2025. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 3,3%.
Namun, diperkirakan perlambatan ini tidak akan merata. Beberapa ekonomi pasar berkembang besar masih menunjukkan ketahanan ekonomi yang menekan efek perlambatan tajam akibat kebijakan tarif.
OECD juga memperkirakan bahwa kebijakan tarif akan memperlambat ekonomi dari Amerika Serikat. Menurutnya, negara tersebut akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 2,2% di 2025. Ini merupakan revisi turun dari proyeksi sebelumnya, yakni 2,4%.
Untuk Meksiko, kebijakan tarif sendiri akan membuat ekonominya kalang kabut karena negara tersebut diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar -1,3% di 2025. Angka tersebut lebih rencah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang menunjukkan pertumbuhan 1,2%.
Sementara Kanada, pertumbuhan ekonomi negara tersebut diperkirakan hanya akan mencapai 0,7% di 2025. Angka tersebut jauh di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 2%.
Untuk Uni Eropa, ekonomi kawasan tersebut diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,0% di 2025. Angka tersebut sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 1,3%.
Adapun China diproyeksikan bisa mengimbangi tekanan dari kebijakan tarif. Negeri Tirai Bambu memiliki dukungan fiskal yang lebih kuat dari pemerintah yang mana akan membantu mengimbangi dampak tarif yang lebih tinggi. China sendiri diproyeksikan akan mencatatkan kenaikan pertumbuhan ekonomi menjadi 4,8% di 2025.
OECD juga memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang dapat menurunkan pertumbuhan global dan meningkatkan inflasi lebih jauh.
Jika tarif bilateral naik permanen sebesar 10 poin persentase, maka pertumbuhan global akan turun 0,3 poin persentase dalam dua hingga tiga tahun setelahnya. Inflasi global akan naik rata-rata 0,4 poin persentase dalam tiga tahun pertama.
Baca Juga: SpaceX Milik Elon Musk Keluhkan Soal Hambatan Non-Tarif ke Trump, Ungkit Masalah Starlink
OECD juga menekankan bahwa biaya ekonomi dari perang tarif ini akan mengimbangi pendapatan tambahan yang dihasilkan dari pajak impor, sehingga tidak akan cukup untuk mendanai pemotongan pajak lain yang direncanakan oleh Amerika Serikat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement