Strategi Adhi Karya Hadapi Tantangan Penjualan Properti di Tengah Ekonomi Lesu

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menghadapi tantangan dalam penjualan properti di Urban Signature (LRT CITY Ciracas) dan Oase Park akibat melemahnya daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, pada 2024-2025.
"Padahal, pembeli utama dengan tujuan dihuni mayoritas merupakan kelas menengah, namun terkendala ekonomi yang tidak stabil, inflasi, dan kenaikan suku bunga yang membuat kredit kepemilikan properti menjadi menurun," kata manajemen ADHI, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (20/3).
Selain faktor ekonomi, konsumen kini juga lebih selektif dalam memilih hunian. Mereka mencari unit yang siap huni dengan fasilitas kawasan yang sudah tersedia, yang sayangnya belum bisa dipenuhi oleh Urban Signature (LRT CITY Ciracas) dan Oase Park. Hal ini semakin menghambat optimalisasi insentif PPN dari pemerintah bagi kedua proyek tersebut.
Baca Juga: Pendapatan Terjun Bebas, tapi Laba Bersih Adhi Karya (ADHI) Melesat 17,98% di 2024
Tak hanya itu, konversi penjualan menjadi cash in juga menghadapi kendala besar. Selain suku bunga yang tinggi, bank memperketat persyaratan kredit, membuat banyak calon pembeli tidak memenuhi kriteria kelayakan (bankable). Akibatnya, meskipun penjualan terjadi, cash in tetap rendah karena banyaknya transaksi yang batal.
Menghadapi kondisi ini, ADHI telah menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan realisasi penjualan. Salah satu langkah yang diambil adalah menyesuaikan harga properti agar lebih kompetitif di pasar.
Harga yang awalnya ditetapkan mengalami penyesuaian, terutama karena adanya beban biaya pembangunan yang terus meningkat akibat jangka waktu penjualan yang lebih panjang dari yang diperkirakan. Dengan adanya skema harga spesial, diharapkan unit-unit yang tersedia lebih mudah terserap oleh pasar.
Selain menyesuaikan harga, ADHI juga melakukan inovasi dalam unit yang ditawarkan. Unit berukuran besar seperti tipe 2BR cenderung lebih sulit terjual karena harganya yang lebih tinggi, sementara kondisi ekonomi yang kurang stabil membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli properti dengan harga besar.
Baca Juga: Penjualan Properti Lesu, Pendapatan Adhi Commuter (ADCP) Anjlok 53,93% Sepanjang 2024
"Upaya yang dilakukan adalah memecah unit dari 2BR, menjadi dua studio, dan meningkatkan value dari Studio menjadi 1BR dengan menambah sekat unit. Secara promosi, iklan digital fokus pada pasar keluarga yang menyasar unit-unit besar," ujar manajemen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement