Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emiten Farmasi MERK Mau Tambah Kegiatan Usaha untuk Perkuat Daya Saing, Telisik Detailnya

Emiten Farmasi MERK Mau Tambah Kegiatan Usaha untuk Perkuat Daya Saing, Telisik Detailnya Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Merck Tbk (MERK) tengah bersiap untuk memperluas cakupan bisnisnya dengan menambah kegiatan usaha baru di bidang industri kimia untuk keperluan diagnostik dan laboratorium. Langkah ini sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan dalam menghadapi dinamika industri serta memastikan daya saingnya tetap kuat di masa depan.

Sebagai bagian dari industri farmasi, saat ini Merck memproduksi obat-obatan resep di pabriknya yang berlokasi di Pasar Rebo serta mengimpor berbagai produk farmasi lainnya. Selain itu, sebagai pelaku perdagangan besar alat kesehatan, perusahaan juga mendistribusikan alat suntik yang digunakan sebagai penunjang pengobatan infertilitas dan gangguan hormon pertumbuhan.

Namun, ke depannya, Merck berencana menambah kegiatan usahanya dengan klasifikasi KBLI 20299, yakni Industri Barang Kimia Lainnya YTDL (Yang Tidak Termasuk Dalam Lainnya) untuk keperluan diagnostik dan laboratorium.

Baca Juga: Buka Lowongan Kerja, Anak Usaha Raksasa Farmasi Korea Selatan Ini Cari Fresh Graduate dari Indonesia

Langkah ini diambil sebagai bagian dari visi Merck Group untuk terus mendorong inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Perusahaan menyadari bahwa industri kesehatan terus berkembang, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap berbagai kondisi medis, seperti onkologi, penyakit kardiovaskular, infertilitas, serta gangguan metabolik seperti diabetes dan masalah tiroid.

"Produk obat resep yang kami pilih sebagai keunggulan memiliki ciri inovatif dan berorientasi jangka panjang dalam meningkatkan kualitas hidup pasien, serta memberikan dampak positif kepada pemangku kepentingan," ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi pada Jumat (21/3).

Lebih lanjut, Merck melihat peluang untuk memanfaatkan fasilitas produksinya dalam skema contract manufacturing bagi produk kimia diagnostik dan laboratorium. Dengan tenaga ahli yang sudah berpengalaman di divisi produksi dan Quality Control, perusahaan optimistis dapat melakukan transisi ini dengan baik. 

Baca Juga: Indofarma (INAF) Dituding Nunggak Hak Karyawan Rp200 Miliar, Manajemen Beri Penjelasan

Perubahan ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mengantisipasi penyesuaian portofolio produk. Hal ini terutama karena pada akhir tahun 2025, sebagian kontrak produksi consumer health dengan Procter & Gamble (P&G), khususnya untuk produk cair, akan berakhir.

Sementara itu, kontrak untuk produk padat masih akan berlanjut hingga Juni 2027. "Kami menyadari bahwa perubahan ini diperlukan untuk mengantisipasi penurunan kuantitas produksi pada tahun-tahun berikutnya yang berpotensi menimbulkan risiko penyesuaian nilai aset yang harus dikelola dengan hati-hati," tambah manajemen.

Baca Juga: Gigihnya Jonathan Sudharta Membangun Halodoc, dari Sales Obat hingga Dirikan Startup Layanan Kesehatan Populer Indonesia

Jika izin penambahan kegiatan usaha ini disetujui, Merck akan mulai memproduksi bahan kimia diagnostik dan laboratorium, termasuk buffer cartridge serta dehydrated culture media (DCM). Berdasarkan analisis kelayakan yang mencakup aspek pasar, teknis, bisnis, manajemen, hingga keuangan, rencana ekspansi ini dinilai layak untuk direalisasikan.

Sebagai langkah selanjutnya, Merck akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait perubahan kegiatan usaha utama pada Senin, 24 Maret 2025. Keputusan yang diambil dalam rapat ini akan menjadi langkah krusial dalam menentukan arah bisnis perusahaan ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: