Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perluas Bisnis, Emiten Farmasi (MERK) akan Produksi Barang Kimia untuk Diagnostik dan Lab

Perluas Bisnis, Emiten Farmasi (MERK) akan Produksi Barang Kimia untuk Diagnostik dan Lab Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Merck Tbk (MERK) bersiap memperluas cakupan bisnisnya dengan menambahkan bidang usaha baru. Emiten farmasi ini berencana memanfaatkan fasilitas produksinya untuk memproduksi barang-barang kimia untuk keperluan diagnostik dan laboratorium. 

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi jangka panjang Merck Group yang berfokus pada inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Produk obat resep yang menjadi andalan Perseroan tetap menjadi prioritas. 

Namun, MERK menyadari bahwa tantangan ke depan semakin besar, terutama dengan berakhirnya kontrak produksi consumer health dengan Procter & Gamble (P&G) untuk kategori liquid products pada akhir 2025, meskipun kontrak untuk solid products masih berlanjut hingga Juni 2027.

Baca Juga: Suksesnya Gudang Garam, Bisnis Tembakau di Zaman Surya Wonowidjojo hingga Bangun Jalan Tol di Zaman Susilo Wonowidjojo

"Berangkat dari visi Merck Group untuk terus mendorong penemuan baru yang meningkatkan kualitas hidup manusia, kami menghadapi tantangan untuk membuktikan daya tahan kami di tengah dinamika industri," ungkap Manajemen MERK dalam keterbukaan informasi. 

Untuk mengantisipasi potensi penurunan produksi, manajemen MERK melihat peluang untuk mengoptimalkan fasilitas produksinya di Pasar Rebo dengan menggarap segmen baru melalui bisnis contract manufacturing.

"Dalam rencana penambahan kegiatan usaha baru, yaitu produksi barang-barang kimia untuk keperluan diagnostik dan laboratorium, Perseroan berpotensi memanfaatkan fasilitas produksi sebagai produsen kontrak (contract manufacturing)," ujar manajemen. 

Agar rencana ini berjalan dengan baik, Perseroan menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy dan Rekan (KJPP SRR) sebagai pihak independen untuk melakukan studi kelayakan.

Berdasarkan hasil analisis, ekspansi ini dinyatakan layak dalam berbagai aspek, mulai dari pasar, teknis, pola bisnis, hingga model manajemen. Dari sisi keuangan, rencana ini juga dinilai menguntungkan dengan Net Present Value (NPV) sebesar Rp64,13 miliar, Internal Rate of Return (IRR) mencapai 39,89%, serta payback period selama 4 tahun 1 bulan—lebih cepat dari masa proyeksi 5 tahun 3 bulan.

Baca Juga: Bermodal Rp120 Miliar, Erajaya (ERAA) Gaet Perusahaan Singapura Buka Bisnis Teh Susu di Indonesia

"Berdasarkan hasil analisis proyeksi keuangan, penambahan bidang usaha ini akan memberikan nilai tambah kepada Perseroan dan Pemegang Saham Perseroan," terang manajemen. 

Dengan hasil positif tersebut, manajemen MERK akan mengajukan persetujuan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 24 Maret 2025.

Perseroan juga berkomitmen untuk menyiapkan tenaga ahli yang kompeten dari divisi produksi dan quality control, serta mengalokasikan anggaran pelatihan demi memastikan keberhasilan ekspansi bisnis ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: