Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Beri Harapan Soal Tarif, Investor Wall Street Perlahan Bangkit

Trump Beri Harapan Soal Tarif, Investor Wall Street Perlahan Bangkit Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) mencatat kenaikan tipis dalam perdagangan terakhir untuk pekan lalu di Jumat (21/3). Pasar menyambut baik komentar terbaru soal tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Senin (24/3), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Tercatat, semua indeks utama membukukan kenaikan dan membuat beberapa indeks keluar dari tren penurunan empat minggu berturut-turut:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 0,08% ke 41.985,35
  • S&P 500 (SPX): Naik 0,08% ke 5.667,56
  • Nasdaq Composite (IXIC): Naik 0,52% ke 17.784,05

Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors, Michael Arone mengatakan bahwa pasar menyambut baik ucapan terbaru soal tarif dari Trump. 

Trump menyatakan bahwa akan ada fleksibilitas dalam penerapan tarif, hal tersebut memberikan investor harapan bahwa tarif balasan yang akan segera diterapkan mungkin tidak seburuk yang dikhawatirkan sebelumnya.

AS juga memberikan harapan dengan munculnya wacana pertemua dengan mitra dagang dari China. Meski demikian, aturan tarif terus ditegaskan akan diterapkan guna memperkecil defisit perdagangan dari China-AS.

Adapun Federal Reserve (The Fed) juga memberikan sedikit angin segar dengan mempertahankan suku bunga dan mengindikasikan kemungkinan dua kali pemotongan di 2025..

"Ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan, kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi, serta arah kebijakan moneter yang belum jelas terus membebani pasar dari AS," kata Arone.

Sementara Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan bank sentral memerlukan waktu lebih lama untuk menilai dampak kebijakan Trump.

Baca Juga: Ogah Hapus Sales Tax, Swiss Bersiap Hadapi Ancaman Tarif Trump

Adapun Presiden The Fed New York, John Williams menegaskan tidak ada urgensi untuk mengubah kebijakan moneter saat ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: