
Swiss rupanya tidak aman dari ancaman kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kekhawatiran tersebut baru-baru ini disuarakan oleh Bern.
Menteri Ekonomi Swiss, Guy Parmelin mengatakan bahwa pihaknya baru-baru ini telah mengirim delegasinya setelah mengetahui bahwa pihaknya menjadi salah satu negara yang masuk dalam daftar tarif dari Trump.
Baca Juga: Micheal Martin Yakin Uni Eropa Bakal Adopsi Pendekatan Strategis untuk Atasi Tarif Trump
Parlemin menegaskan bahwa pihaknya membuka pintu negosiasi terkait dengan kesepakatan dagang dari Amerika Serikat-Swiss.
"Kami telah menyampaikan bahwa kami siap berdiskusi dan menunjukkan bahwa kami memberikan manfaat bagi Amerika Serikat," ujar Parmelin dilansir dari Reuters, Senin (24/3).
Adapun Parmelin berharap negaranya tak terkena aturan tarif, hal ini menyusul sejumlah kontribusi pihaknya dalam hubungan dari Amerika Serikat-Swiss.
Parmelin mengatakan bahwa pihaknya telah menghapus hampir semua tarif industri untuk barang dari Amerika Serikat. Tak hanya itu, pihaknya juga memperkerjakan banyak tenaga kerja serta menjadi salah satu investor terbesar dari Amerika Serikat.
Swiss di sisi lain juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin menghapus pajak penjualan (sales tax) yang menjadi salah satu perhatian dari Trump. Oleh karenanya, negara tersebut tidak yakin bisa mencegah tarif yang dijadwalkan berlaku pada 2 April 2025.
Baca Juga: Akhir Tragis Jiwasraya: Dari Era Kolonial Belanda hingga Runtuh Akibat Skandal Mega Korupsi
"Diskusi politik tingkat tinggi baru akan dilakukan setelah pengumuman tersebut," ujar Parmelin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement