
Industri China dikabarkan mulai menekan angka produksi baja mereka menyusul arahan dari Beijing. Hal ini tidak terlepas dari oversupply terhadap kapasitas industri baja dari China.
Dilansir dari Reuters, Selasa (25/3), Anak Usaha China Baowu Steel Group, Xinjiang Ba Yi Iron and Steel Co berserta dengan beberapa produsen baja lainnya mulai memangkas produksi baja mereka di Xinjiang, China.
Baca Juga: Lawan Efek Kebijakan Trump, Uni Eropa Bakal Rilis Aturan Baru untuk Aluminium dan Baja
Xinjiang Ba Yi Iron and Steel Co dalam hal ini dikabarkan berencana untuk memangkas produksi baja mentah harian sebesar 10%. Meski demikian, hal ini belum mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait.
Adapun langkah tersebut menjadi indikasi bahwa pengendalian kelebihan pasokan baja mulai membuahkan hasil di China.
Selama ini, kelebihan produksi telah menekan harga di tengah lemahnya permintaan domestik dan mendorong ekspor besar-besaran, yang memicu ketegangan perdagangan dengan negara lain.
Sebelumnya, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) menyatakan niatnya untuk mengurangi produksi baja, meskipun belum memberikan rincian spesifik. Hal ini menjadi langkah lanjutan dari komitmen pemerintah dalam memberlakukan kebijakan nol pertumbuhan tahunan dalam produksi baja mentah untuk membatasi emisi karbon.
Baca Juga: Usai Aluminium dan Baja, Trump Kini Bakal Terapkan Aturan Tarif Baru untuk Tembaga
Langkah Beijing terbukti cukup berhasil dalam beberapa tahun terakhir. Produksi baja negara tersebut turun 5,6% menjadi 1,005 miliar ton pada tahun lalu jika dibandingkan puncaknya 1,065 miliar ton pada 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement