Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Pertamina Geothermal (PGEO) Naik Jadi US$407,12 Juta, tapi Laba Bersih Terkoreksi

Pendapatan Pertamina Geothermal (PGEO) Naik Jadi US$407,12 Juta, tapi Laba Bersih Terkoreksi Kredit Foto: PGEO
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan pendapatan sebesar US$407,12 juta. Pendapatan ini mengalami kenaikan tipis 0,20% dibandingkan periode 2023 yang tercatat sebesar US$406,28 juta.

Pada tahun 2024, pendapatan PGEO didominasi oleh penjualan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang mencapai US$154,04 juta. Kontribusi terbesar berikutnya berasal dari PLTP Ulubelu dengan perolehan sebesar US$119,01 juta.

Kemudian, disusul oleh PLTP Lahendong yang menyumbang US$83,18 juta. Sementara itu, PLTP Lumut Balai mencatat pendapatan sebesar US$41,82 juta dan PLTP Karaha melengkapi daftar dengan kontribusi sebesar US$9,05 juta.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Selasa (25/3), PGEO mencatat laba bersih sebesar US$160,49 juta pada tahun 2024. Angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 1,89% dibandingkan dengan laba sepanjang 2023 yang mencapai US$163,59 juta atau sekitar Rp2,72 triliun. Sementara itu, laba per saham juga mengalami sedikit koreksi dari US$0,0040 menjadi US$0,0039.

Baca Juga: 14 Kali Berturut, Pertamina Geothermal (PGEO) Sabet Penghargaan PROPER Emas

Di sisi lain, beban pokok pendapatan dan beban langsung PGEO mengalami lonjakan pada tahun 2024. Total beban tersebut tercatat sebesar US$164,88 juta, naik dari US$158,35 juta pada 2023. Beban terbesar berasal dari penyusutan yang mencapai US$113,33 juta, diikuti dengan beban upah dan tunjangan sebesar US$25,08 juta.

Setelah dikurangi beban tersebut, PGEO membukukan laba bruto sebesar US$242,23 juta, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai US$247,93 juta. Sementara itu, laba usaha juga terkoreksi menjadi US$210,27 juta dari US$226,05 juta pada 2023.

Dari sisi neraca keuangan, total aset PGEO hingga akhir 2024 tercatat sebesar US$2,99 miliar, meningkat dari posisi sebelumnya yang sebesar US$2,96 miliar. Aset tersebut terdiri dari aset lancar senilai US$828,55 juta dan aset tidak lancar sebesar US$2,16 miliar.

Baca Juga: PGEO Gandeng Anak Usaha China Petrochemical untuk Kembangkan Energi Panas Bumi

Sementara itu, total liabilitas perusahaan mengalami sedikit penurunan menjadi US$988,65 juta dari US$992,88 juta pada tahun sebelumnya. Adapun total ekuitas PGEO pada akhir 2024 tercatat sebesar US$2 miliar, mengalami kenaikan dari posisi 2023 yang sebesar US$1,97 miliar.

Meskipun laba bersih mengalami sedikit penurunan, pertumbuhan pendapatan dan kenaikan total ekuitas menunjukkan bahwa PGEO tetap berada pada jalur yang positif dalam menjaga stabilitas keuangan dan ekspansi bisnisnya di sektor energi panas bumi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: