Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kostaman Thayib Kembali Pimpin Bank Mega!

Kostaman Thayib Kembali Pimpin Bank Mega! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (27/3/2025). Dalam rapat tersebut, Kostaman Thayib tetap menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mega.

Selain itu, RUPST menyetujui pengunduran diri Lay Diza Larentie dari posisi Wakil Direktur Utama serta C. Guntur Triyudianto dari jabatan Direktur. Sebagai penggantinya, Heriwan Gazali diangkat menjadi Direktur Bank Mega.

Corporate Secretary Bank Mega, Christiana M. Damanik, menyatakan bahwa pengangkatan Heriawan Gazali akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Juga: Bank Mega Tebar Dividen Rp1,05 triliun ke Pemegang Saham

Dengan perubahan tersebut, susunan pengurus Bank Mega setelah RUPST 2025 adalah sebagai berikut:

Direksi Bank Mega:

Direktur Utama: Kostaman Thayib

Wakil Direktur Utama: Indivara Erni

Direktur: Yuni Lastianto

Direktur: Madi Darmadi Lazuardi

Direktur: Martin Mulwanto

Direktur: YB Hariantono

Direktur: Heriwan Gazali

Christiana juga menyampaikan bahwa dalam RUPST tersebut, Bank Mega menyetujui pembagian dividen sebesar 40% dari laba bersih 2024, atau senilai Rp1,05 triliun, yang akan dibagikan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sepanjang tahun 2024, Bank Mega membukukan laba bersih sebesar Rp2,63 triliun, turun dibandingkan perolehan Rp3,51 triliun pada tahun sebelumnya. Dari laba tersebut, Rp1,58 triliun dibukukan sebagai saldo laba, sementara sisanya dialokasikan sebagai dana cadangan sesuai ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT).

Pada tahun buku 2024, total aset Bank Mega mencapai Rp134,92 triliun, tumbuh 2,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp91,67 triliun, dengan rasio Current Account Saving Account (CASA) meningkat menjadi 30,08% dari sebelumnya 28,83%. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan Giro sebesar 2,54% menjadi Rp10,38 triliun dan Tabungan yang naik 9,74% menjadi Rp17,19 triliun.

Baca Juga: Bank Mega Syariah Cetak Laba Bersih Rp253,19 Miliar di Sepanjang 2024

Total kredit yang disalurkan Bank Mega pada 2024 tercatat sebesar Rp64,65 triliun, dengan fokus utama pada segmen korporasi dan joint financing. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL Gross) tercatat sebesar 1,69%, lebih rendah dibandingkan NPL Gross industri perbankan sebesar 2,08% per Desember 2024. Adapun NPL Net Bank Mega berada di angka 1,22%.

Dari sisi rasio keuangan, Bank Mega mencatatkan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,77% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 70,34%, yang mencerminkan posisi permodalan dan likuiditas yang solid.

"Rasio keuangan lainnya juga tetap terjaga dengan baik, di antaranya Return on Assets (ROA) sebesar 2,56%, Return on Equity (ROE) 13,62%, Net Interest Margin (NIM) 4,64%, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 73,61%," tutup Christiana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: