Perjalanan Biskuit Khong Guan, dari Singapura hingga Jadi Khas Lebaran di Indonesia
Kredit Foto: Istimewa
Merek biskuit yang telah melegenda di Indonesia, Khong Guan, adalah hasil kerja keras dua bersaudara imigran asal Fujian, Tiongkok yang bernama Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Keduanya bukanlah pengusaha kaya, melainkan pekerja biasa.
Pada 1940-an, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han hijrah ke Singapura dan bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik biskuit untuk menghidupi keluarga di kampung halaman.
Ketika Jepang menduduki Singapura pada masa Perang Dunia II, keduanya terpaksa mengungsi ke Perak, Malaysia. Di sana, mereka mencoba berbisnis biskuit buatan tangan, namun terhambat oleh kelangkaan bahan baku seperti tepung dan gula. Mereka bahkan sempat beralih ke produksi garam air laut untuk bertahan hidup.
Setelah perang usai, mereka kembali ke Singapura dan menemukan mesin pembuat biskuit bekas yang rusak di pabrik tempat mereka dulu bekerja. Dengan tekad kuat, mereka membeli mesin tersebut dan memperbaikinya menggunakan rantai sepeda. Berbekal mesin semi-otomatis itu, mereka mendirikan Khong Guan Biscuit Factory pada tahun 1947.
Dari Singapura, Khong Guan berkembang pesat dengan mendirikan pabrik di Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Pada awal 1980-an, mereka juga memasuki pasar Tiongkok dengan membuka pabrik di beberapa kota pesisir.
Kini, produk Khong Guan telah diekspor ke lebih dari 40 negara, termasuk Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat. Keberhasilan ekspansi ini tidak lepas dari strategi produksi lokal di setiap negara untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Di Indonesia, Khong Guan pertama kali diperkenalkan oleh NV Giok San Kongsie, sebuah perusahaan importir yang didirikan pada 6 September 1956 oleh Kwee Boen Thwie (Hidayat Darmono), Ong Kong Ie, dan Go Swie Kie (Dasuki Angkosubroto).
Awalnya, mereka hanya mengimpor biskuit dari Singapura. Namun, seiring tingginya permintaan, pada 1969, produksi biskuit Khong Guan dimulai di Surabaya, Jawa Timur. Pada Juni 1972, perusahaan resmi berganti nama menjadi PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia.
Baca Juga: Suksesnya Martua Sitorus, dari Bisnis Minyak Sawit hingga Semen
Khong Guan Group kemudian memperluas bisnisnya dengan mendirikan beberapa anak perusahaan, seperti:
- PT Nissin Biscuit Indonesia (1975)
- PT Monde Mahkota Biscuit dan PT Jaya Abadi Corak Biscuit Indonesia (1983)
- PT Serena Indopangan Industri (1991)
Merek Khong Guan Merah (Red Assorted Biscuits) menjadi produk paling ikonik, diproduksi di beberapa pabrik karena permintaan yang tinggi. Selain itu, Khong Guan juga memproduksi varian lain seperti Saltcheese Combo, Malkist Abon, dan Malkist Crackers.
Hingga kini, Khong Guan Group di Indonesia masih dikelola oleh keluarga Darmono dan tetap menjadi salah satu pemimpin pasar industri biskuit nasional. Dari sebuah mesin bekas yang diperbaiki dengan rantai sepeda, Khong Guan telah menjelma menjadi merek global yang terus mempertahankan cita rasa klasiknya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement