- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Ahli Sarankan Pemerintah Ambil Langkah ini Biar Pasar Kembali Mereda Usai Trump Berulah

Pengamat dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita menilai perlu adanya pendekatan diplomatis dan kebijakan terukur dalam mengatasi gejolak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat tekanan eksternal dan ketidakpastian ekonomi global.
Ronny menilai penurunan tajam IHSG saat ini sangat dipengaruhi kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang menekan kinerja ekspor dan memicu kepanikan di pasar saham global termasuk Indonesia.
"Pemerintah harus menunjukkan langkah-langkah strategis yang terukur untuk melakukan pendekatan diplomatis ke Amerika maupun rencana kebijakan yang terukur, mungkin di mata para investor bisa dilakukan dan mempunyai efek yang positif gitu, itu yang dibutuhkan," kata Ronny dikutip dari Antara.
Menurut dia, kebijakan tarif timbal balik dari Preseden AS sangat berdampak terhadap perusahaan Indonesia yang bergerak di sektor ekspor, khususnya komoditas dan barang-barang yang ditujukan untuk pasar Amerika Serikat.
"Selain itu juga pengaruhnya terhadap prospek ekonomi Indonesia kan cukup besar sehingga membuat prospek investasi dan rate of return dari investasi juga akan memburuk gara-gara kebijakan Trump ini," ujarnya.
Menurut dia, secara domestik beberapa waktu sebelumnya kondisi IHSG juga sempat turun drastis. Sehingga dia menekankan perlunya kebijakan yang cenderung memberikan gambaran baik terhadap masa depan ekonomi Indonesia sehingga investor-investor tidak kehilangan keyakinan terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Aksi jual pun kian masif, terutama pada saham-saham di sektor yang sensitif terhadap kebijakan dan kondisi eksternal, seperti perdagangan, energi, dan ekspor berbasis komoditas.
"Jadi ini sudah menjadi kulminasi juga di hari ini ketika faktor domestik beberapa waktu lalu cukup membuat investor ragu sekarang datang kebijakan eksternal terutama dari Amerika yang sebenarnya sudah bisa kita proyeksikan akhirnya juga terjadi diterapkan oleh Donald Trump resiprokal tarif ini," tuturnya.
Menurut dia, langkah konkret dan strategis diperlukan, termasuk pendekatan diplomatis ke AS dan perumusan kebijakan yang diyakini investor akan berdampak positif terhadap iklim investasi di Indonesia.
Semakin buruk tekanan kebijakan internasional kepada Indonesia, kata Ronny, semakin tidak pasti kondisi Indonesia. Sehingga yang dibutuhkan yakni tindakan agar kepastian pasar yang dibutuhkan investor bisa meningkat.
"Yang dibutuhkan adalah bagaimana pemerintah mengeluarkan sikap dan kebijakan yang bisa mengembalikan optimisme para investor ini di pasar Indonesia. Yang kedua, memperbaiki citra yang sebelumnya agak kurang baik," kata Tonny.
Diketahui, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham global imbas kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 92,61 poin atau 11,25 persen ke posisi 651,90.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement