Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Kembali Panik, Trump Jatuhkan Tariff 104% ke China

Wall Street Kembali Panik, Trump Jatuhkan Tariff 104% ke China Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) kembali jatuh dalam perdagangan di Selasa (8/4). Pasar kembali bimbang menyusul pupusnya harapan melunaknya penerapan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Rabu (9/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Semua indeks kompak melemah secara signifikan:

  • S&P 500 (SPX): Turun 1,57% ke 4.982,77.
  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Turun 0,84% ke 37.645,59.
  • Nasdaq Composite (IXIC): Merosot 2,15% ke 15.267,91.

Chief Market Strategist Clearnomics, Lindsey Bell mengatakan bahwa pasar kembali panik menyusul hancurnya kabar melunaknya sikap dari Trump. 

Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt baru-baru ini menyatakan bahwa pemerintah tetap berencana menjalankan tarif secara penuh, meski banyak negara telah mengajukan negosiasi sol tarif.

“Investor kehilangan kepercayaan saat mendekati tenggat dan belum ada tanda-tanda nyata akan adanya kesepakatan atau penundaan,” ujar Bell.

AS juga memastikan penerapan soal tarif 104% ke China. Beijing dikenakan tarif tersebut karena menolak untuk mencabut tarif balasan mereka dan mengecam pendekatan dari Trump. Gedung Putih juga mengatakan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk pemberian pengecualian terhadap tarif global tersebut.

Adapun Indeks Volatilitas CBOE (VIX) melonjak ke 52,33 poin. Pasar semakin khawatir bahwa tarif agresif ini akan memicu inflasi, memperlambat pertumbuhan global, dan bahkan bisa mendorong resesi.

Namun, Presiden Federal Reserve (The Fed) San Francisco Mary Daly memperingatkan agar tidak terburu-buru memotong suku bunga dari AS.

Baca Juga: Tarif Trump Melunak, Kepercayaan Investor Jadi Goyah Terhadap Dolar AS

“Ekonomi masih kuat dan banyak hal masih belum pasti soal kebijakan baru dari pemerintahan ini,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: