Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua PLTS Terapung Bakal Dikembangkan Lagi Usai Prabowo Bertemu Presiden UEA

Dua PLTS Terapung Bakal Dikembangkan Lagi Usai Prabowo Bertemu Presiden UEA Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Prospek energi bersih di Indonesia kembali menunjukkan perkembangan signifikan.

Usai pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi, Rabu (9/4/2025), dua proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung disepakati untuk dikembangkan lebih lanjut.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Qasr Al Shatie, kedua kepala negara menyaksikan pengumuman delapan kesepakatan kerja sama, terdiri dari empat MoU antarpemerintah (G-to-G) dan empat kesepakatan bisnis (B-to-B).

Baca Juga: PLTS PNRE Membawa Berkah Bagi Petani Jamur Cilamaya

Dikutip di Jakarta, Rabu (9/4/2025), dua dari kesepakatan bisnis tersebut berkaitan langsung dengan proyek PLTS terapung di Indonesia.

Pertama, kesepakatan prinsip terkait penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS) terapung Cirata yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. Untuk saat ini PLTS Cirata memiliki kapasitas 192 Mega Watt peak (MWp).

Kedua, MoU antara PT PN (Persero) dan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC - MASDAR terkait rencana pengembangan PLTS terapung Jatigede yang berada di Sumedang Jawa Barat, berkapasitas 100 MW.

Langkah ini mempertegas komitmen kedua negara dalam mendorong transisi energi dan pemanfaatan energi terbarukan, sekaligus menjadi kelanjutan dari kerja sama strategis PLTS Cirata 145 MW yang telah lebih dulu dibangun MASDAR bersama PLN.

Baca Juga: Usai Kunjungi Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak Menuju Ankara

Dua proyek ini juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Sementara bagi UEA, investasi di sektor EBT Indonesia membuka peluang ekspansi pasar energi bersih ke kawasan Asia Tenggara.

Pertemuan Prabowo-MBZ juga memperkuat kerja sama di sektor lain seperti ketahanan pangan, keamanan, hingga keagamaan. Namun sektor energi terbarukan jelas menjadi sorotan utama, seiring meningkatnya urgensi global terhadap dekarbonisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: