Kredit Foto: Ist
Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka ada potensi gelombang PHK pasca kebijakan tarif timbal balik (reciprocal tariffs) yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.
"Kebijakan ini akan menciptakan anomali deflasi dan risiko fiskal Indonesia," kata Rieke.
Ia mendorong Presiden Prabowo Subianto mengerahkan tim ekonomi menyusun langkah kebijakan inovatif yang berorientasi untuk kepentingan dan keselamatan nasional.
"Perang Dagang Trump akan melahirkan efek domino. Tarif masuk barang naik, harga beli konsumen naik, daya beli menurun. Jika daya beli konsumen Amerika menurun permintaan ke Indonesia pasti menurun. Permintaan menurun, produksi Indonesia menurun," tandasnya.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengingatkan jangan sampai kebijakan Trump makin memperparah gelombang PHK yang sudah terjadi sebelumnya.
"Pengangguran meningkat sejak akhir tahun 2024 hingga Maret 2025. PHK mempengaruhi daya beli rakyat. Pastinya berimbas pada 'anomali' deflasi dan risiko fiskal Indonesia terutama kuartal IV 2025," jelasnya.
Sebagai informasi, AS menetapkan tarif timbal balik sebesar 32 persen terhadap Indonesia dalam kebijakan baru tersebut. Indonesia masuk daftar negara ke 10 berkontribusi terhadap defisit perdagangan Amerika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement