Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Tarif AS-China Makin Panas, Prabowo Pilih Netral: Kita Menghormati Semua

Perang Tarif AS-China Makin Panas, Prabowo Pilih Netral: Kita Menghormati Semua Kredit Foto: BPMI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden RI Prabowo Subianto buka suara soal memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Dua negara adidaya itu saling balas tarif impor, AS menetapkan tarif hingga 145% terhadap produk dari China, sementara China merespons dengan tarif balasan sebesar 125% terhadap barang dari AS.

Di tengah situasi global yang tidak menentu ini, Prabowo menyatakan harapannya agar ketegangan dagang antara kedua negara bisa segera mereda.

"Saya berharap akan ada semacam kesepakatan. Tidak, tidak (memihak), kita menghormati semua negara. Kami menganggap China sebagai kawan baik, begitu juga kepada Amerika. Kami juga ingin menjadi jembatan (untuk AS-China)," kata Prabowo di sela-sela kunjungannya ke Turki, seperti dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden. 

Baca Juga: Siap Hadapi Dampak Tarif Trump, RI Akan Kedepankan Strategi Ini

Kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump sebelumnya sempat memberikan kelonggaran kepada berbagai mitra dagang selama 90 hari, namun China tetap berada di luar pengecualian tersebut. Situasi ini membuat ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu semakin sulit ditebak arahnya.

Di sisi lain, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak akan memutus hubungan kerja sama ekonomi dengan salah satu pihak, baik dengan AS maupun China. Ia menganggap kedua negara sebagai mitra strategis yang sudah menjalin hubungan erat dengan Indonesia.

"Wah mustahil, mustahil. China sudah terlalu dekat dengan Indonesia," ucapnya menekankan kedekatan diplomatik dan ekonomi RI dengan Negeri Tirai Bambu.

Baca Juga: Prabowo: Hanya dengan Kekuatan Ekonomi Suara Kita Bisa Didengar Dunia

Sementara itu, saat menyinggung kemungkinan bertemu langsung dengan Presiden Donald Trump, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengajukan permintaan pertemuan resmi. “Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan,” kata Prabowo, menutup pernyataannya dengan optimisme.

Dengan sikap netral dan terbuka terhadap kedua pihak, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo menunjukkan kesiapan untuk menjadi penengah, bukan hanya demi kepentingan nasional, tetapi juga untuk menjaga stabilitas ekonomi kawasan di tengah ketegangan global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: