
Bursa Kripto terbilang stagnan meski terdapat sejumlah faktor atau katalis positif yang dapat menerbangkan harga dari Bitcoin. Hal ini rupanya tidak terlepas dari kewaspadaan investor terhadap ketidakpastian ekonomi global.
Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan minggu ini aset kripto kemungkinan masih akan mencoba untuk menembus garis tren sideways, khususnya Bitcoin. Ia mengatakan apabila aset kripto unggulan tersebit bisa tembus tren, maka berpotensi memicu kenaikan lanjutan ke level US$95.000.
Baca Juga: Biasa Urus Bitcoin, Exchange Kripto Ini Sediakan Layanan Beli Saham Bebas Komisi di AS
“Akan tetapi, potensi penurunan dari level yang ada saat ini hingga menyentuh area US$74.000 cukup terbuka. Data penjualan ritel AS yang akan dirilis pada 16 April ini menjadi salah satu variabel yang cukup diantisipasi oleh para investor," ungkapnya, Selasa (15/4).
"Data yang akan mencerminkan tingkat kepercayaan diri konsumen di AS di tengah perkembangan kebijakan ekonomi dan outlook ke depan yang ada tersebut dapat memberikan gambaran terhadap risiko resesi dan inflasi yang membayangi ekonomi saat ini,” jelasnya.
Fahmi menambahkan, update data money supply M2 pada 22 April ini juga akan menjadi variabel yang menarik untuk diperhatikan investor.
“Saat ini, data M2 bulan Februari yang dirilis 25 Maret lalu berada di angka US$21.671 miliar yang merupakan salah satu angka tertingginya sepanjang masa. Berlanjutnya peningkatan suplai uang beredar dapat mendorong pertumbuhan aset-aset berisiko ketika situasi dirasa telah lebih kondusif,” imbuhnya.
Fahmi menghimbau investor untuk tidak terlalu khawatir dengan prospek pasar kripto ke depan, sebab beberapa indikator menyatakan potensi yang ada masih cukup solid, bahkan potensi kembali terjadinya reli besar juga cukup terbuka.
Baca Juga: Harga Bitcoin Meroket Lagi, Sukses Tembus US$85.200!
“Selain itu, strategi seperti dollar cost averaging (DCA) di mana investor mengakumulasi aset secara bertahap setiap periode tertentu seperti misalnya sebulan sekali juga menjadi opsi yang cukup menarik bagi investor pemula,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement