Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penambang Bitcoin Tertekan: 15.000 BTC Terpaksa Dijual Murah

Penambang Bitcoin Tertekan: 15.000 BTC Terpaksa Dijual Murah Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Laporan CryptoQuant baru-baru ini menunjukkan bahwa ketidakpastian hingga tekanan finansial masih menjadi tekanan untuk penambang dari Bitcoin. Beberapa perusahaan bahkan tercatat menjual token tersebut lebih banyak dari biasanya di April 2025.

Dilansir dari Decrypt, Kamis (17/4), CryptoQuant melaporkan bahwa para penambang menjual total 15.000 Bitcoin di 7 April 2025. Angka tersebut setara dengan sekitar US$1,12 miliar berdasarkan harga terendah token unggulan tersebut dalam kisaran dari US$75.000.

Baca Juga: Strategi Investasi Kripto di Tengah Melemahnya Rupiah ala Upbit Indonesia

"Margin keuntungan penambang telah tertekan bukan hanya karena harga yang lebih rendah, tetapi juga akibat rendahnya biaya transaksi serta rekor tingkat hash Bitcoin yang tinggi, yang berarti biaya penambangan meningkat," jelas CryptoQuant.

CryptoQuant mengatakan bahwa penambang tengah ditekan oleh penurunan harga dari Bitcoin. Token tersebut diketahui mengalami tekanan menyusul volatilitas pasar yang meningkat akibat kebijakan tarif dari Trump.

Adapun Penambang Bitcoin juga harus menghadapi margin operasi rata-rata yang telah turun menjadi 33% di April 2025.

Para penambang yang umumnya menjalankan operasi industri besar dengan komputer khusus untuk memproses transaksi dan mencetak koin baru, menerima imbalan dalam bentuk Bitcoin. Namun, ketika harga jatuh, pendapatan mereka menurun drastis sehingga mereka terpaksa menjual cadangan koin untuk menutupi pengeluaran.

Saat ini, harga Bitcoin berada pada kisaran US$83.000 hingga US$84.000. Presiden Amerika Serikat (AS) Doanld Trump sebelumnya telah menjanjikan dukungan bagi industri kripto, terutama bagi para penambang Bitcoin.

Ia telah menyetujui pembentukan Strategic Bitcoin Reserve. Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dalam pemerintahannya juga telah mencabut sejumlah gugatan besar terhadap perusahaan kripto.

Baca Juga: Exchange Bitcoin Ini Kena Hack, Aset Kripto Disedot hingga Rugi US$7 Juta!

Namun, tetap saja, industri penambangan kripto masih menghadapi tantangan besar di tengah tingginya biaya operasional dan fluktuasi pasar yang tajam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: