RI Dorong Kerja Sama Lintas Negara Jadikan Pariwisata Motor Pertumbuhan Tangguh
Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan peran pariwisata sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang tangguh, melalui program unggulan Kementerian Pariwisata dan sinergi regional.
Dirinya mengatakan hal tersebut sejalan dengan arah kerja sama regional sesuai dengan “The 37th CAP-CSA Joint Commission Meeting”.
Baca Juga: Lindungi Tuna di Perairan Sulut dari Kapal Asing Pencuri Ikan, KKP Perkuat Pengawasan
Menpar mengungkapkan pariwisata telah membuktikan diri sebagai salah satu sektor yang paling tangguh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global sepanjang 2024.
“Tahun 2024, Indonesia mencatatkan 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara, lebih dari 1 miliar perjalanan wisatawan nusantara, dan menciptakan lebih dari 25 juta lapangan kerja. Hal ini mencerminkan kontribusi nyata sektor pariwisata terhadap perekonomian dan kesejahteraan bangsa,” kata Widiyanti, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Senin (21/4).
Maka dari itu, melalui “The 37th CAP-CSA Joint Commission Meeting”, Indonesia berusaha mendorong kerja sama lintas negara yang saling menguatkan untuk menjadikan pariwisata motor pertumbuhan yang tangguh.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan pariwisata bukan hanya sebagai sumber devisa, tetapi juga sebagai kekuatan budaya, sosial, dan solidaritas global,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.
Kementerian Pariwisata pun berkomitmen untuk mengarahkan pembangunan pariwisata ke arah yang lebih ramah lingkungan dan berbasis masyarakat, dengan memaksimalkan 5 program unggulan.
Pertama, melalui Gerakan Wisata Bersih. Kementerian Pariwisata menekankan pentingnya keberlanjutan dan penanganan isu sampah, untuk mencegah dampak negatif yang kerugiannya bisa mencapai 3% dari devisa pariwisata.
Gerakan Wisata Bersih mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk beraksi; melalui pembentukan satuan tugas, penanganan langsung di destinasi, penanaman kesadaran, dan koordinasi sistem pengelolaan yang lebih efektif
Kedua, dengan memanfaatkan digitalisasi melalui program unggulan Tourism 5.0, yakni dengan pemanfaatan kecerdasan buatan, untuk pemasaran yang luas, terarah, dan berkualitas berorientasi wisatawan.
Ketiga, pengembangan wisata bahari, gastronomi, dan wellness melalui program Pariwisata Naik Kelas. Kementerian Pariwisata mendorong transformasi kualitas destinasi dan produk wisata, hingga sektor pariwisata secara keseluruhan.
“Pariwisata yang berkelanjutan sudah sepantasnya tidak hanya mengutamakan jumlah kunjungan, tetapi juga mengedepankan pengalaman berwisata yang bermakna dan kemakmuran bagi masyarakat,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti.
Selanjutnya Kementerian Pariwisata juga berkomitmen memperkenalkan Indonesia secara lebih strategis sekaligus mengoptimalkan dampak ekonomi dari penyelenggaraan event yang memiliki efek multiplier tinggi, melalui program Event dengan Intellectual Property Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement