Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemen PPPA Perkuat Kolaborasi dengan PP ‘Aisyiyah Dalam Pelindungan Perempuan dan Anak

Kemen PPPA Perkuat Kolaborasi dengan PP ‘Aisyiyah Dalam Pelindungan Perempuan dan Anak Kredit Foto: Instagram @kemenpppa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memperkuat kolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan dalam menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan setara bagi perempuan dan anak.

Hal tersebut dilakukan melalui silaturahmi antara Menteri PPPA Arifah Fauzi bersama jajaran Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, pada Sabtu (19/4/2025) melanjutkan kunjungan kerjanya di Yogyakarta.

Baca Juga: Hadapi Trump Effect, Kemendag Kebut IEU-CEPA, Targetkan ampung Juni 2025

“Hari ini saya bersilaturahmi kepada PP ‘Aisyiyah untuk menjalin kerja sama, kolaborasi, dan sinergi karena kami melihat ‘Aisyiyah memiliki potensi yang luar biasa untuk bisa bersama-sama bergandengan tangan dengan Kemen PPPA dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat, khususnya untuk penguatan perempuan dan perlindungan anak Indonesia,” ujar Menteri PPPA, dikutip dari siaran pers Kementerian PPPA, Selasa (22/4).

Sebelumnya, Kemen PPPA dan PP ‘Aisyiyah telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang Penguatan Kapasitas Perempuan, Ketahanan Keluarga, dan Perlindungan Anak pada 19 Mei 2023.

Lebih lanjut, Menteri PPPA menjelaskan mengenai 3 (tiga) program prioritas Kemen PPPA pada periode 2024-2029, yaitu pengembangan Ruang Bersama Indonesia, perluasan fungsi call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, dan 1 (satu) data gender perempuan dan anak berbasis desa. 

“Di Ruang Bersama Indonesia ini kami membuka pintu dan hati selebar-lebarnya untuk PP ‘Aisyiyah bersama-sama dengan kami menguatkan masyarakat Indonesia di tingkat akar rumput. Ruang Bersama Indonesia ini bisa berangkat dari komunitas yang sudah ada,” tutur Menteri PPPA.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mendukung pembaharuan nota kesepahaman antara 2 (dua) pihak yang akan berakhir pada 2026 mendatang. 

“’Aisyiyah memiliki perhatian yang tinggi di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada periode kerja sama sebelumnya, sudah dilakukan beberapa program, seperti pelatihan penanganan kekerasan pada tenaga kesehatan,” kata Salmah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: