Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transisi Energi Harus Libatkan Kepemimpinan Perempuan

Transisi Energi Harus Libatkan Kepemimpinan Perempuan Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan transisi energi harus melibatkan keadilan gender, kesetaraan peluang, dan kepemimpinan perempuan di dalamnya.

Hal tersebut disampaikannya dalam Kartini Hydrogen Test Drive and Talkshow, yang diinisiasi oleh Kementerian ESDM dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Kamis (17/4/2025).

Baca Juga: BKN Siapkan Aplikasi Pemindahan ASN, Tapi Masih Tunggu Arahan Prabowo

“Pemberdayaan perempuan dalam sektor energi, termasuk dalam ekosistem hidrogen, bukan semata soal statistik atau kuota. Namun, menghadirkan perspektif yang selama ini kurang terwakili, yaitu perspektif empatik, solutif, kolaboratif,” ujar Menteri PPPA, dikutip dari siaran pers Kementerian PPPA, Selasa (22/4). 

Di tengah krisis iklim yang mendesak, pandangan dan peran perempuan kerap masih dipinggirkan dalam isu-isu energi. Padahal menurut Menteri PPPA, perempuan justru memiliki pengalaman, kepekaan sosial, dan kapasitas kepemimpinan yang sangat dibutuhkan dalam membentuk ekosistem energi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Perempuan adalah pengguna utama energi di tingkat rumah tangga, dan dalam banyak kasus, perempuan juga menjadi korban dari krisis energi dan lingkungan. Oleh karena itu, menjadi hak sekaligus tanggung jawab kita bersama untuk memastikan perempuan tidak hanya terdampak, tetapi juga dilibatkan secara aktif dan setara sebagai bagian dari solusi,” tutur Menteri PPPA.

Menteri PPPA memaparkan bahwa perempuan mampu mengambil peran seperti dalam riset, inovasi, perancangan kebijakan, pengambil keputusan, dan bahkan dalam lapangan kerja industri energi baru dan terbarukan.

“Kita perlu menciptakan ruang-ruang aman dan produktif bagi perempuan untuk menyuarakan ide, mengembangkan potensi, membangun jaringan, dan mengambil peran sentral dalam setiap aspek pembangunan berbasis energi baru dan terbarukan,” pungkas Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga mengajak semua pihak untuk mendorong pendidikan dan pelatihan STEM (science, technology, engineering, mathematics) bagi perempuan dan anak perempuan, membuka akses dan peluang karier di sektor energi bagi perempuan, dan mengembangkan kebijakan dan sistem yang mendukung kepemimpinan perempuan. 

“Dan yang paling penting, mengakui bahwa perempuan adalah bagian tak terpisahkan dari solusi energi masa depan,” tambah Menteri PPPA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: