Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terminal Ferry Internasional Gold Coast Batam Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Baru

Terminal Ferry Internasional Gold Coast Batam Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Baru Kredit Foto: Setpres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meresmikan Terminal Ferry International Gold Coast di Bengkong, Batam, pada Senin (14/4/2025).

Dalam sambutannya, Menko AHY menegaskan pentingnya konektivitas sebagai kunci transformasi ekonomi, khususnya bagi wilayah kepulauan seperti Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

Baca Juga: Menko AHY Tekankan Kolaborasi Kunci Keberhasilan Jadikan BIJB Pusat Industri Dirgantara Nasional

Menurutnya, Kepri memiliki kekhasan geografis yang menjadikan konektivitas laut sangat krusial dalam mendukung pemerataan pembangunan, menurunkan biaya logistik, serta menarik investasi dan wisatawan.

“Kalau kita melihat potensi yang ada di Indonesia ini, maka salah satu kunci transformasi ekonomi adalah konektivitas. Konektivitas ini mudah diucapkan tetapi betapa kompleks dan mahal. Bisa berbicara konektivitas di daratan, di udara, tapi juga di laut. Kepri ini tentu punya kekhasan tersendiri. Ketika mungkin provinsi lain itu hanya fokus di daratan saja, Kepri tidak bisa hanya darat. Justru lebih banyak bagaimana kita berpikir transportasi laut bisa semakin baik, kapasitas yang meningkat, segala sesuatunya menjadi lebih terjangkau,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Infrastruktur, Kamis (24/4).

Terminal Ferry International Gold Coast Bengkong merupakan pelabuhan kapal feri internasional berkelas dunia yang dibangun di kawasan strategis Bengkong, Batam. 

Pelabuhan ini mulai beroperasi sejak Februari 2025 dan telah melayani rute internasional Batam–Stulang Laut (Johor Bahru, Malaysia) dan Batam–Singapura sebanyak dua kali perjalanan setiap harinya. Kehadiran pelabuhan ini menambah jumlah pelabuhan feri internasional di Batam dari sebelumnya lima menjadi enam.

Menko AHY berharap pelabuhan ini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru di kawasan yang sebelumnya belum mendapatkan perhatian maksimal. Menurut data tahun 2023, jumlah penumpang di Pelabuhan Internasional dan Domestik Batam mencapai 8,1 juta orang, meningkat 48% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Batam pada tahun yang sama mencapai 7,04%, menunjukkan pemulihan yang kuat pascapandemi.

Lebih lanjut, Menko AHY juga mengapresiasi peran swasta dalam pembangunan infrastruktur transportasi yang strategis. Ia menyampaikan penghargaan kepada PT Aneka Sarana Sentosa atas pembangunan pelabuhan kapal internasional yang akan memperkuat konektivitas Batam dan wilayah sekitarnya.

Menko AHY menekankan bahwa pembangunan pelabuhan ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin ketiga yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. 

Ia berharap Batam tidak hanya menjadi kawasan industri dan manufaktur, tetapi juga hub strategis maritim Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: