Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BioCNG Terbesar di Asia Tenggara Diluncurkan, Dorong Ketahanan Energi dan Kurangi Polusi Indonesia

BioCNG Terbesar di Asia Tenggara Diluncurkan, Dorong Ketahanan Energi dan Kurangi Polusi Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Medan -

PT KIS Biofuels Indonesia meresmikan proyek BioCNG komersial keduanya di Indonesia, dibangun  bersama PT Tasik Raja (Anglo Eastern Plantation/AEP Group). Hasil produksi BioCNG dari proyek ini akan diserap oleh PT Unilever Oleochemical Indonesia.

Peresmian proyek di Labuhanbatu Selatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan pusat, termasuk Wakil Bupati Labuhanbatu Selatan, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, serta perwakilan dari Kementerian ESDM dan pimpinan KIS Group dan AEP Group.

K.R Raghunat, Presiden Director & CEO KIS Group mengatakan pihaknya bangga meresmikan pabrik  terbesar di Asia Tenggara. Dengan memanfaatkan 5 produk samping kelapa sawit menjadi energi bersih.

“Kami berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dan perekonomian yang berkelanjutan. Langkah hari ini bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masa depan energi berkelanjutan Indonesia. Dengan bangga kami hadirkan pabrik CNG terbesar di Asia Tenggara ini,” ujarnya.

Head Legal PT KIS Biofuels Indonesia Yasmine Surachman mengatakan proyek ini diproyeksikan menghasilkan 182.000 MMBtu BioCNG per tahun dengan memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit. 

“Project ini menggunakan BioCNG pada truck sebagai pengganti diesel,” katanya, Jumat (24/4/2025).

Langkah ini signifikan dalam mengurangi emisi gas metana (CH₄) dan diperkirakan dapat menurunkan emisi karbon dioksida (CO₂) hingga 52.000 ton per tahun, sekaligus menciptakan 30 lapangan kerja hijau.

“Menyusul keberhasilan proyek pertama, proyek kedua ini memperkuat posisi KIS Biofuels dalam pengembangan BioCNG di Indonesia,” ujarnya.

Dikatakaannya, perusahaan saat ini tengah membangun proyek ketiga yang ditargetkan beroperasi pada Desember 2025, serta berencana membangun lima proyek lainnya pada tahun 2025. 

“KIS Biofuels menargetkan total 25 proyek BioCNG beroperasi pada tahun 2027 dengan total investasi USD 125 juta, dan ambisi mencapai 100 proyek pada tahun 2030 dengan estimasi investasi USD 500 juta,” ujarnya.

Wakil Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel), Syahdian Purba Siboro mengatakan sangat mendukung Pembangunan pabrik BioCNG yang ada di Labusel, bahwa Pembangunan pabrik ini harus menjadi pabrik yang dapat memberikan penambahan tenaga kerja di daerah kabupaten ini.

“Saya sangat berharap pabrik ini dapat menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin dari masyarakat Labuhanbatu Selatan. Bahkan, idealnya seluruh karyawannya adalah penduduk asli.,” katanya.

Baca Juga: Perkebunan Sawit Merupakan Lokomotif Ekonomi yang Inklusif

Baca Juga: Kontribusi Hilirisasi Sawit Melalui Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi bagi Negara-negara Dunia

Dikatakannya, potensi perkebunan di Labuhanbatu Selatan harus dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian daerah secara keseluruhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait