Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Transisi Energi, PGEO Gaspol Kejar Target 1 Gigawatt Panas Bumi

Dukung Transisi Energi, PGEO Gaspol Kejar Target 1 Gigawatt Panas Bumi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski tekanan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik masih menghantui industri energi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) tetap kokoh melangkah. Perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar US$101,51 juta pada kuartal I-2025. 

Ketegangan geopolitik global yang berlarut-larut berdampak besar terhadap stabilitas ekonomi dunia, sehingga menciptakan ketidakpastian dalam investasi energi bersih. Di tengah tantangan tersebut, fluktuasi nilai tukar dan volatilitas ekonomi juga turut membayangi percepatan proyek energi baru terbarukan, termasuk panas bumi.

Namun, PGEO tetap teguh dengan visinya membangun ekosistem energi berkelanjutan dan mempercepat transisi menuju kedaulatan energi nasional.

Baca Juga: Perluas Pasar Global, PGE Kolaborasi dengan Zorlu Enerji Garap Proyek Panas Bumi di Turki

Mengacu pada laporan keuangan interim per 31 Maret 2025, fundamental keuangan PGEO tetap solid. Total asetnya sebesar US$3,03 miliar, tumbuh 0,93% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ekuitas mencapai US$2,04 miliar, naik 1,56%. Sementara kas dan setara kas sebesar US$703,86 juta, meningkat 7,43%. Kas bersih dari aktivitas operasi mencapai US$77,47 juta, melonjak 12,04% secara YoY.

Direktur Keuangan PGEO, Yurizki Rio, menegaskan bahwa kinerja kas operasional yang kuat membuktikan efektivitas strategi bisnis berkelanjutan yang dijalankan manajemen. Hasil yang diraih sejauh ini juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih tetap berada di jalur bisnis yang kuat dalam mendukung terwujudnya transisi energi nasional, sekaligus upaya mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun mendatang.

“Kami berkomitmen mempercepat pengembangan panas bumi dengan mengoptimalkan efisiensi operasional. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi belanja yang diarahkan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," ujarnya. 

"Kinerja solid PGE selama beberapa tahun terakhir menjadi fondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan. Hal tersebut menjadi bekal kami untuk terus berekspansi secara lebih agresif untuk memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," tambahnya. 

Baca Juga: Panas Bumi Jadi Pupuk, Booster Katrili Inovasi Pertanian PGE Sukses Raih Penghargaan Internasional

Untuk mengejar target tersebut, PGEO terus memacu berbagai proyek strategis. Beberapa proyek kunci yang tengah digarap antara lain Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.

Proyek Lumut Balai Unit 2 bahkan ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini. “Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis kami untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang tahun 2025,” ungkap Yurizki Rio.

Lebih lanjut, PGEO tak hanya berfokus pada ekspansi kapasitas, tapi juga pada misi jangka panjang mendukung Net Zero Emission Indonesia 2060. Direktur Utama PGEO Julfi Hadi menyatakan, “Kami fokus untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. Saat ini, kami memprioritaskan investasi strategis guna mencapai target tersebut. Di sisi lain, kami juga terus menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya.”

Berbekal pengalaman lebih dari 40 tahun, PGEO saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.887 MW, terdiri atas 672 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW melalui kemitraan. Dengan pijakan kuat tersebut, perusahaan optimistis meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, bahkan mencapai 1,7 GW pada 2033.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: