- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Tak Cuma Lampu Hijau China, Wall Street Menguat Berkat Data Ekonomi Kuat di AS

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) menguat tajam dalam perdagangan di Jumat (2/5). Optimisme investor meningkat menyusul oleh data ekonomi yang solid dan sinyal potensi pelonggaran ketegangan perdagangan dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Senin (5/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Semua indeks kompak menguat dalam sesi kali ini:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 1,39% ke 41.317,43.
- S&P 500 (SPX): Menguat 1,47% ke 5.686,68.
- Nasdaq Composite (IXIC): Menguat 1,51% ke 17.977,73.
Kenaikan ini terjadi setelah data resmi menunjukkan bahwa ekonomi belum sepenuhnya melambat di AS. Terbaru, data lapangan kerja baru mencatatkan kenaikan yang melebihi ekspektasi pasar hingga 177.000 di April 2025. Tingkat pengangguran juga tetap stabil di 4,2%.
“Pasar saham merespons positif laporan ketenagakerjaan pagi ini, meskipun saya mencatat bahwa pertumbuhan lapangan kerja memang sedikit melambat dibanding bulan sebelumnya,” kata Kepala Strategi Pasar di The Wealth Consulting Group, Talley Leger.
Dua hal tersebut meredakan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi, terutama setelah laporan sebelumnya menunjukkan kontraksi dalam pendapatan domestik bruto kuartal pertama akibat lonjakan impor menyusul tarif dari AS.
“Saya pribadi cukup terkejut karena mengira perlambatan akan lebih tajam, mengingat survei payroll dilakukan tepat setelah tarif diumumkan. Jadi, menurut saya pasar sedang melihat ini dengan kacamata optimis," ungkap Leger.
Adapun Beijing menyatakan sedang mengevaluasi tawaran negosiasi tarif dari Washington. Pihaknya terbuka untuk membuka kembali pembicaraan perdagangan terkait tarif dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga: Trump Sebut Joe Biden Dalangi Perlambatan Ekonomi AS
Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia ini selama ini menjadi sumber kekhawatiran investor global. Perang tarif yang terus berlanjut telah menimbulkan volatilitas di pasar, dengan kedua pihak sejauh ini enggan dianggap mengalah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement