- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Duh! Pendapatan dan Laba ABM Investama Kompak Ambruk pada Kuartal I 2025
Kredit Foto: Istimewa
Kuartal pertama 2025 menjadi periode penuh tantangan bagi PT ABM Investama Tbk (ABMM). Perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi di sejumlah sektor ini mencatat penurunan pada pendapatan dan laba bersihnya.
Tak main-main, laba bersih ABMM terpangkas hingga 57,60% menjadi USD21,45 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD50,60 juta. Dampaknya terasa langsung pada laba per saham dasar yang ikut ambruk dari USD0,01838 menjadi USD0,00779.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan pun ikut terkoreksi menjadi USD250,02 juta, turun 7,63% dari USD270,7 juta pada kuartal pertama 2024. Di sisi lain, beban pokok pendapatan justru membengkak menjadi USD242,02 juta dari sebelumnya USD236,92 juta. Kondisi ini menggerus laba kotor menjadi hanya USD7,99 juta dari sebelumnya USD33,78 juta.
Baca Juga: Hadapi Tantangan Industri 2024, ABM Investama Jaga Komitmen ESG dan Tunjukkan Resiliensi
Dari sisi operasional, perusahaan mencatat laba usaha sebesar USD7,2 juta, turun drastis dari USD23,66 juta tahun lalu. Beban penjualan dan distribusi tercatat menurun menjadi USD471,71 ribu dari USD562,17 ribu, namun beban umum dan administrasi mengalami kenaikan menjadi USD13,05 juta dari USD12,71 juta.
Sementara itu, pendapatan lainnya berhasil meningkat cukup signifikan dari USD6,7 juta menjadi USD12,77 juta, disertai beban lainnya yang menyusut menjadi USD43,29 ribu dari USD3,54 juta.
Pada periode ini, pendapatan keuangan turun menjadi USD929,48 ribu dari USD1,67 juta, sementara biaya keuangan berhasil ditekan menjadi USD18,67 juta dari USD28,64 juta. Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan menurun tajam ke angka USD20,1 juta dari USD52,3 juta, dengan laba tahun berjalan turun menjadi USD21,37 juta dari USD50,6 juta.
Baca Juga: Lewat Beberapa Inisiatif, ABM Investama Tegaskan Komitmen Terhadap Bisnis Keberlanjutan
Meski begitu, dari sisi neraca keuangan, terdapat catatan positif. Total ekuitas perusahaan naik menjadi USD868,13 juta per 31 Maret 2025, meningkat dari posisi akhir 2024 sebesar USD847,25 juta.
Jumlah liabilitas turun menjadi USD1,19 miliar dari sebelumnya USD1,24 miliar, yang terdiri dari liabilitas jangka panjang USD711,87 juta dan jangka pendek USD480,50 juta. Namun, total aset sedikit terkoreksi menjadi USD2,06 miliar dari USD2,09 miliar di akhir tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement