Pastikan Kesetaraan Gender Terwujud, Kolaborasi Pemerintah-Organisasi Keagamaan Perempuan Krusial
Kredit Foto: Instagram @kemenpppa
Ketua Majelis Alumni IPPNU, Safira Machrusah menerangkan empat tantangan yang dihadapi perempuan dan perlu dituntaskan melalui aksi nyata. Pertama, masih adanya budaya patriarki yang menciptakan kesenjangan antara perempuan dan laki-laki, kedua terkait ketidaksetaraan akses pendidikan, ketiga adanya ketidakadian ekonomi dan sosial, dan keempat adalah masalah iliterasi hukum yang menyebabkan perempuan kurang paham akan hak-haknya.
“Musyawarah Nasional pertama Majelis Alumni IPPNU menjadi momentum penting untuk membangun kekuatan kolektif dalam menumbuhkan aliansi gerakan perempuan yang berdaya, berkembang, dan mampu menciptakan perubahan. Pada kegiatan ini, para peserta yang datang dari 15 provinsi di seluruh Indonesia akan membahas berbagai isu dan permasalahan yang relevan dalam kehidupan perempuan. Karena perempuan memiliki peran strategis dalam mencetak generasi mendatang yang berkualitas,” tutur Safira.
Ketua Pengurus Nahdatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla menegaskan corak islam yang berkembang di Indonesia ditandai dengan hadirnya perempuan di ruang-ruang sosial dan memberikan dampak pada berbagai bidang.
“Aktivisme perempuan muslimah penting dan perlu ditonjolkan. Terdapat tiga pilar penting dalam aktivisme perempuan diantaranya partisipasi perempuan di ruang ekonomi, aktivisme perempuan di bidang pendidikan, dan aktivisme perempuan di bidang dakwah dan syiar islam. Islam tidak melarang perempuan untuk aktif di dalam ruang-ruang sosial, dan Islam yang berkembang di Indonesia, termasuk di lingkungan Nahdlatul Ulama, mendukung keterlibatan perempuan di berbagai sektor. Mulai dari keterlibatan perempuan bidang pendidikan, ekonomi, kerohanian. Semoga kiprah perempuan di Nahdatul Ulama semakin kuat, semakin baik dan semakin berkualitas,” ungkap Ulil Abshar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement