Harga Emas Anjlok, Investor Logam Mulia Dibuat Kecewa oleh Keputusan Jerome Powell
Kredit Foto: Istimewa
Harga emas dunia melemah dalam perdagangan di Rabu (7/5). Pasar logam mulia mengalami tekanan menyusul penguatan dolar hingga redanya konflik perdagangan dari China-Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (8/5), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logal mulia global. Semua komoditas terkait kompak turun signifikan:
- Emas spot: Turun 1,8% keUS$3.368,42 per ons.
- Emas berjangka AS: Melemah 0,9% ke US$3.391,90 per ons.
- Perak spot: Turun 2,9% menjadi US$32,27 per ons.
- Platina: Melemah 0,9% ke US$975,60 per ons.
- Palladium: Turun 1,2% ke US$963,34 per ons.
Investor emas dibuat kecewa oleh sikap hati-hati Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Bank sentral baru-baru ini membuat dolar menguat dengan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% - 4,50%.
Ketua The Fed Jerome Powell menekankan bahwa bank sentral tidak dapat mengambil langkah pre-emptive sebelum ada kejelasan mengenai arah perekonomian dari Amerika Serikat.
“Powell sangat berhati-hati dan kembali menekankan sikap ‘tunggu dan lihat’. Ini membuat pasar merasa kecewa dan tidak memberikan katalis baru bagi harga emas,” ujar Trader Logam Mulia, Tai Wong.
Wong menyatakan meski harga emas turun, penurunan harga emas ini kemungkinan akan dimanfaatkan oleh investor untuk membeli logam mulia tersebut menyusul ketidakpastian yang masih kuat.
“Pasar emas masih menjadi salah satu yang paling diyakini investor, sehingga penurunan justru akan dimanfaatkan sebagai peluang beli,” jelasnya.
Adapun Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent dan Kepala Negosiator Perdagangan Amerika Serikat, Jamieson Greer dijadwalkan bertemu dengan Kepala Ekonomi China He Lifeng di Swiss.
Baca Juga: Harga Perhiasan Terancam Meroket Gegara Trump, Ini Kata Pandora
Pertemuan tersebut dipandang sebagai langkah awal yang menjanjikan dalam upaya meredakan ketegangan perdagangan yang dipicu oleh kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement