Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) mengantongi dana sebesar Rp69 miliar dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Dana segar ini akan digelontorkan perseroan untuk membangun gedung baru di RS DKH Cibadak, Sukabumi, yang akan menjadi center of excellence pertama di dalam grup perusahaan.
Direktur Utama DKHH, Satria Muhammad Wilis, menyatakan bahwa proyek ini mencakup pembangunan fasilitas baru, peremajaan alat kesehatan, peningkatan kapasitas tempat tidur, dan penciptaan pusat layanan unggulan.
"Target utama dari IPO ini adalah pembangunan fasilitas baru, peremajaan alat kesehatan, peningkatan kapasitas tempat tidur, dan penciptaan center of excellence yang diharapkan menjadi pionir layanan kesehatan di wilayah kami," ujar Satria di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga: Resmi Debut di Bursa, Emiten RS Cipta Sarana Medika (DKHH) Melejit 34% Sentuh ARA
Satria menjelaskan bahwa saat ini, DKHH mengelola RS DKH Cibadak bertipe C di Kabupaten Sukabumi. Namun, perusahaan menyiapkan ekspansi berbasis klaster layanan, termasuk perluasan ke wilayah Bogor dan Ciawi. Model klaster ini memungkinkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia dan logistik dengan tiga rumah sakit dalam satu kawasan.
"Model pengembangan kami berbasis klaster, satu kawasan kami kelola tiga rumah sakit agar lebih efisien dari sisi SDM dan logistik," jelasnya.
Pada 2025, DKHH menargetkan pembangunan satu rumah sakit baru di wilayah Bogor atau Ciawi. Pembangunan ini akan menggunakan kombinasi dana IPO dan pembiayaan perbankan.
Baca Juga: IHSG pada 8 Mei 2025 Dibuka dengan Apresiasi Tipis, Saham DKHH Paling Perkasa
Kapasitas tempat tidur DKHH saat ini mencapai 387 unit dan ditargetkan bertambah menjadi 412 unit pada Agustus 2025. Penambahan ini menyusul tingkat hunian yang sudah melebihi ambang batas ekspansi yaitu 85%.
Dari sisi kinerja keuangan, DKHH menargetkan pendapatan sebesar Rp165 miliar pada 2025, dengan EBITDA sebesar 17,2% dan laba bersih Rp8,2 miliar, melonjak 191% dari laba bersih 2024 yang tercatat Rp2,3 miliar.
Pada kuartal I 2025, perusahaan mencatat pendapatan Rp36,5 miliar, tumbuh 1,7% secara tahunan. EBITDA tercatat Rp2,1 miliar dan laba bersih Rp400 juta, naik 46% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini, menurut Satria, didorong oleh efisiensi operasional dan peningkatan mutu layanan.
DKHH juga tengah merampungkan renovasi kamar rawat inap untuk memenuhi ketentuan Perpres No. 59 Tahun 2024 tentang standar kamar rawat inap (KRIS). Proses renovasi ini ditargetkan selesai pada 15 Mei 2025.
"Kami percaya dengan soliditas tim dan dukungan pemegang saham, target-target ini akan tercapai. Kami ingin membangun sistem rumah sakit yang bukan hanya tumbuh, tapi juga kuat secara tata kelola," pungkas Satria.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement