Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) atau DKH Hospitals melaporkan laba bersih sebesar Rp6,82 miliar sepanjang Januari–September 2025, naik 234 persen dibandingkan Rp2,04 miliar pada periode sama tahun lalu.
Emiten rumah sakit milik Wakil Presiden RI periode 1983 – 1988, Umar Wirahadikusumah ini mencatatkan laba per saham perseroan sebesar Rp993. Pertumbuhan kinerja positif ini didorong oleh strategi efisiensi biaya dan optimisme manajemen untuk melampaui target tahunan.
Direktur Utama DKHH, Satria M. Wilis dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025) menyatakan bahwa pihkanya bersyukur atas kepercayaan investor dan masyarakat kepada perusahaannya.
“Kami akan terus memperkuat posisi sebagai penyedia layanan kesehatan di wilayah underserved yang adaptif dan bertumbuh cepat, seperti yang tertuang dalam visi kami yaitu ‘Mewujudkan Indonesia Sehat’,” ucapnya.
Baca Juga: MDLA Pertahankan Pertumbuhan, Laba Bersih Melonjak 16% di Kuartal III 2025
Kenaikan laba bersih perseroan terjadi meski pendapatan mengalami sedikit kontraksi, dari Rp113,28 miliar menjadi Rp110,91 miliar. Penurunan pendapatan ini diimbangi oleh pengelolaan beban usaha yang lebih efisien, termasuk beban penjualan yang menurun dari Rp4,49 miliar menjadi Rp2,13 miliar, serta beban umum dan administrasi turun dari Rp20,33 miliar menjadi Rp16,65 miliar. Beban keuangan juga berhasil ditekan dari Rp8,60 miliar menjadi Rp7,56 miliar.
Manajemen menargetkan laba bersih sepanjang 2025 mencapai Rp8,2 miliar dan pendapatan sebesar Rp165 miliar, sehingga optimisme tercapainya target tahunan tetap tinggi. Strategi efisiensi dan pengelolaan biaya dianggap mampu menjaga pertumbuhan profitabilitas sekaligus memastikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan masyarakat.
DKHH Hospital Groups merupakan jaringan rumah sakit yang dimiliki keluarga Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden RI periode 1983–1988. Rumah sakit pertama perseroan, RS Kartika Cibadak, berdiri pada 2014 dan kini bernama RS DKH Cibadak tipe C.
Baca Juga: Siloam Hospitals (SILO) Bukukan Pendapatan Rp7,29 Triliun hingga September 2025
Pada 2022, DKHH mengakuisisi PT As Shofwan Tunggal Mandiri pemilik RS As Shofwan, yang kemudian naik kelas menjadi RS DKH Kedungwaringin tipe C. Pada 2023, perseroan kembali mengakuisisi PT Mutiara Persada Abadi, pengelola RS Kasih Insani, yang kini menjadi RS DKH Sukatani tipe C.
Sebagai informasi, PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) mengantongi dana sebesar Rp69 miliar dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada 8 Mei 2025 lalu. Dana segar ini akan digelontorkan perseroan untuk membangun gedung baru di RS DKH Cibadak, Sukabumi, yang akan menjadi center of excellence pertama di dalam grup perusahaan.
Direktur Utama DKHH, Satria Muhammad Wilis, menyatakan bahwa proyek ini mencakup pembangunan fasilitas baru, peremajaan alat kesehatan, peningkatan kapasitas tempat tidur, dan penciptaan pusat layanan unggulan.
"Target utama dari IPO ini adalah pembangunan fasilitas baru, peremajaan alat kesehatan, peningkatan kapasitas tempat tidur, dan penciptaan center of excellence yang diharapkan menjadi pionir layanan kesehatan di wilayah kami," ujar Satria di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement