Kredit Foto: Sufri Yuliardi
"Karena itu, perlu dilakukan penguatan kapasitas SDM UMKM yang berdaya saing serta mendorong kemitraan UMKM dengan usaha besar melalui 107 PLUT-KUMKM sebagai pusat pendampingan dan inkubasi maupun pengembangan ekosistem bagi UMKM wirausaha di sektor prioritas atau unggulan daerah,” katanya.
Sementara dalam aspek kewirausahaan, Menteri Maman mengatakan, saat ini tingkat rasio kewirausahaan masih cenderung rendah sehingga perlu ada penguatan ekosistem kewirausahaan.
“Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional yang berakhir tahun ini, diputuskan akan dilanjutkan, serta dilakukan inkubasi bagi usaha yang potensial dan berkualitas,” kata Menteri UMKM.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim menyampaikan bahwa Rakor tersebut dihadiri oleh perwakilan kementerian/lembaga, 38 dinas provinsi/DI, 514 dinas kabupaten/kota, serta asosiasi yang bergerak di bidang UMKM.
“Rakor ini menjadi forum diskusi untuk menumbuhkembangkan ekosistem UMKM masa depan dan wadah untuk merumuskan rekomendasi kebijakan periode 2025–2029 yang selaras antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan asosiasi UMKM,” kata Arif.
Ia berharap, kegiatan ini mampu menghasilkan kesepahaman dan rencana aksi nyata, sehingga UMKM Indonesia semakin tangguh, naik kelas, dan mampu bersaing di pasar global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement