Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kini Jadi Milik Perusahaan Qatar, Begini Cerita Lahir dan Berkembangnya Indosat

Kini Jadi Milik Perusahaan Qatar, Begini Cerita Lahir dan Berkembangnya Indosat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indosat merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi dan penyedia provider terbesar di Indonesia. Didirikannya Indosat ini bermula dari keresahan Presiden Soeharto terkait jaringan telekomunikasi Indonesia yang buruk saat itu.

Ia kemudian membangun telekomunikasi agar Indonesia dapat mengikuti arus globalisasi dan tidak terisolasi dari dunia luar. 

Pada saat itu, Soehardjono selaku Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi, menyarankan agar Indonesia menggunakan satelit komunikasi. Ide cemerlang itu kemudian direalisasikan dengan menggandeng investor dari luar yakni sebuah perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat International Telephone and Telegraph Corporation (ITT). 

Pemerintah Indonesia dan ITT pun akhirnya sepakat bekerja sama hingga pada 20 November 1967 dengan mendirikan PT Indonesia Satellite (Indosat). 

Keberadaan Indosat dinilai sangat membantu tugas Perumtel, perusahaan yang menjadi cikal bakal Telkom. Pada saat itu Indosat berfokus pada jaringan luar negeri sedangkan Perumtel mengelola jaringan di dalam negeri. Akhirnya pada 1969, Indonesia berhasil terhubung dengan satelit dan membuat arus informasi semakin lancar. 

Seiring berkembangnya teknologi, PT Indosat kemudian menyediakan berbagai layanan seperti layanan suara, data, dan internet bagi pelanggan individu, bisnis, dan pemerintah. Hal ini sempat menjadikan Indosat sebagai pemain utama di sektor telekomunikasi Indonesia. 

Pada 1980, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk membeli saham Indosat secara penuh. ITT pun melepas saham Indosat seharga USD 43,6 Juta dan Indosat resmi menjadi perusahaan milik Indonesia. 

Perusahaan ini pun berkembang pesat hingga tahun 1994, Indosat menjadi BUMN pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Bahkan perkembangannya sempat mengalahkan Telkom. 

Sayangnya laju kesuksesan Indosat di Indonesia harus tersandung kebijakan privatisasi pada masa Presiden Megawati. Kebijakan ini mendorong pelepasan saham Indosat ke pihak lain guna untuk meningkatkan nilai perusahaan bagi negara. Kebijakan ini juga mengakibatkan sebagian besar saham Indosat diambil alih oleh Temasek sebuah perusahaan BUMN asal Singapura. 

Hingga pada tahun 2008, Kepemilikan Indosat selanjutnya berpindah tangan ke perusahaan telekomunikasi asal Qatar, Qtel. Nama Indosat pun berganti menjadi Ooredoo. Ooredoo Group sebagai pemilik saham terbesar Indosat melakukan transformasi besar-besaran dalam hal teknologi, strategi dan layanan. 

Seiring berkembangnya teknologi dalam industri telekomunikasi di Indonesia, Indosat terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. 

Pada tahun 2021, Indosat kembali ingin mengokohkan posisinya di tanah air dengan melakukan merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia). Merger ini menghasilkan pembentukan Indosat Ooredoo Hutchison.

Baca Juga: Serikat Pekerja XL Axiata Adakan Kongres Luar Biasa, Ini Hasilnya

Baca Juga: Xiaomi SU7 Ultra Dapat Tempat di Lintasan Balap Legendaris di Jerman

Selain  bertujuan untuk memperkuat posisi di pasar telekomunikasi Indonesia, merger ini juga dilakukan untuk  meningkatkan efisiensi operasional, memperluas cakupan jaringan, serta menghadirkan layanan dan teknologi baru bagi konsumen. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: