
Pemerintah terus berupaya memperkuat ekonomi desa dan memperpendek rantai pasok kebutuhan pokok masyarakat, salah satunya dengan mempercepat pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Dalam upaya percepatan ini, pemerintah melalui Himbara (Himpunan Bank Negara) akan memberikan fasilitas pembiayaan melalui plafon kredit awal sebesar Rp3 miliar.
Nantinya, pembiayaan tersebut akan digunakan untuk operasional seluruh Koperasi Desa Merah Putih.
"Pembiayaannya untuk tahap pertama ini nanti ada plafon ya, bukan bantuan. Bukan bantuan dikasih hilang, tidak, tapi ini plafon Rp3 miliar," tegas Zulkifli.
Baca Juga: Kopdes Merah Putih Langkah Awal Bangun Sistem Ekonomi Berbasis Potensi Lokal
Ia menekankan bahwa dana tersebut bukanlah hibah, melainkan kredit usaha yang akan dikelola secara profesional. Nantinya koperasi -koperasi tersebut akan didampingi, dibina, dan diarahkan agar mampu berkembang.
"Dari keuntungannya itulah baru nanti membayar angsuran dari pinjaman dari Himbara itu," tutur Zulhas.
Melalui langkah konkret ini, pemerintah berharap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan sekaligus instrumen penting untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada tengkulak, rentenir, hingga pinjaman daring ilegal.
Zulhas juga menjelaskan, koperasi-koperasi tersebut akan bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk PT Pos Indonesia, serta berfungsi sebagai agen layanan keuangan seperti BRI Link dan BNI Link.
"Selain memotong rantai pasok, juga akan memotong rentenir-rentenir, pinjol, karena ada BRI di situ, kemudian juga akan menghilangkan tengkulak-tengkulak. Jadi langsung dari pusat seperti pupuk, koperasi-koperasi langsung kepada rakyat," ungkap Zulkifli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement