Citi Bilang Stablecoin Berpotensi Masuk Arus Utama Ekonomi Global, Ini Alasannya

Citi Institute memprediksi bahwa pasar stablecoin dapat segera melampaui keseluruhan ekosistem perdagangan kripto yang telah melahirkannya, seiring dengan dukungan regulasi yang memungkinkan integrasi token bernilai tetap tersebut ke dalam ekonomi arus utama dunia.
Kepala Global Future of Finance Citi Institute, Ronit Ghose, mengatakan bahwa stablecoin kini telah meluas ke sektor pembayaran dan pengiriman uang, melampaui fungsi awalnya sebagai “uang token” untuk komunitas perdagangan kripto.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Stablecoin, Visa Diam-diam Tanam Investasi di BVNK
Ia juga mengungkapkan, jika stablecoin dengan hasil imbal balik (yield-bearing stablecoins) dapat diterbitkan, aset tersebut berpotensi masuk ke produk deposito berjangka dan reksa dana pasar uang ritel globa.
“Kita sedang melihat integrasi stablecoin ke dalam apa yang kita sebut sebagai ekonomi arus utama,” ujar Ghose, dilansir dari Coindesk, Selasa (13/5).
Menurutnya, dalam lima tahun ke depan, stablecoin dapat menggantikan sebagian kepemilikan mata uang asing maupun domestik, dan menjadi bagian dari likuiditas jangka pendek yang disimpan dalam sektor perbankan di Amerika Serikat (AS).
Ia memperkirakan nilai pasar stablecoin bisa mencapai US$1,6 triliun di 2030. Hal tersebut bisa terjadi asalkan ada dukungan regulasi dan integrasi institusional yang kuat.
Baca Juga: Anaknya Trump Soal USD1: Stablecoin Teregulasi hingga Dibekingi Dolar AS
Dalam skenario yang lebih optimis, institusi tersebut juga memproyeksikan pasar stablecoin dapat membesar hingga US$3,7 triliun. Angka tersebut melebihi kapitalisasi pasar kripto global saat ini yang berada dalam kisaran US$3,45 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement